Foto: Dok. Vogue
Tutupnya pusat perbelanjaan dan batalnya pekan mode, meski menghambat, tapi seharusnya tidak lagi menjadi batasan di era digital yang kini memudahkan pelaku bisnis memasarkan produknya melalui channel platform multi-brand digital seperti bobobo, ataupun e-commerce besar seperti Shopee Mall, JD.id, Lazmall, Blibli, gerai resmi Toko Pedia, dan Sociolla.
Melakukan presentasi mode via live streaming pada akun resmi di laman digital, Instagram, dan Youtube pun kini seharusnya sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang baru bagi tiap rumah mode, sebagaimana dilakukan rumah mode Armani pada penghujung Milan Fashion Week 2020 pada 25 Februari 2020 kemarin. Armani untuk alasan keamanan kesehatan bersama, tetap mempresentasikan karyanya pada area kosong tanpa pengunjung sama sekali, yang dapat disaksikan dunia melalui live streaming.
Menghadapi permasalahan pandemic global yang imbasnya sangat masif pada tingkat global memanglah tidak mudah. Terutama bagi pelaku industri mode di Indonesia yang tergolong masih berkembang. Inilah saatnya para pelaku mode menyadari pentingnya kesiapan finansial dan perencanaan matang jauh-jauh hari sebelum masa presentasi dan pemasaran, serta lincah beradaptasi dengan strategi pemasaran baru dalam menghadapi perubahan pola belanja konsumen, sembari melakukan counter damage terhadap dampak penurunan penjualan yang sudah pasti akan terjadi akibat berkurangnya kesempatan pecinta mode memamerkan koleksi terbaru para pelaku mode mereka. (f)
Baca Juga
Mode Di Antara Wanita Urban dan Sampah Plastik di Laut
Kolaborasi Sneakers dan Streetwear
Lini Baru dan Inspirasi Museum Louvre dari Koleksi Terbaru Buttonscarves
Topic
#ReportaseModeFemina, #COVID19, #ModeIndonesia