Fiction
Cerber: Intan yang Kucari [2]

1 Jul 2017


 
Bagian 2
Cerita Sebelumnya:

Delapan bulan hendak menikah dengan Parulian, Rian bertemu lagi dengan Tigor, pria yang ia cintai sejak masa SMA. Tigor yang diduga Rian juga menyimpan cinta tak terucap, kini seorang pendeta. Hati Rian terjerat ke cinta masa lalu sehingga memutuskan untuk bertanya langsung ke Tigor, mengapa lelaki itu tidak pernah mengucapkan cinta kepadanya.
 
 
Pohon mangga itu, aku yang menanam.

Pohon rambutan itu juga. Keduanya tumbuh di halaman depan rumah tipe 45 yang dibeli calon suamiku. Kukatakan padanya, bahwa aku ingin agar kami dan anak-anak kami kelak, bisa bercengkerama di bawah rindang pepohonan buah tersebut, sambil memetik sesuka hati buah-buahnya.
Advertisement

Pagar besi rumah bermotif bunga mata hari itu, juga aku yang memilihnya.
Rumah itu masih kosong, tapi sudah bisa ditempati kapan saja. Dindingnya sudah dicat biru lembut,  dapurnya sudah dilengkapi wastafel cuci piring. Teras depan sudah ditambah keramiknya. Semua sudah lengkap. Tinggal dimasuki saja.

Tapi apa arti semuanya itu sekarang?
Ya, aku tak akan pernah menjadi penghuni rumah itu. Mimpiku untuk hidup dan membesarkan anak-anakku di situ, sekarang tinggal kenangan. Laki-laki yang selalu kusebut sebagai calon suamiku itu, ternyata tidak akan membawaku sebagai pengantinnya, untuk menempati rumah itu. Dia memilih perempuan lain. Kakak iparnya sendiri!

Setelah anak tertua mereka meninggal, kedua orang tua calon suamiku resah melihat menantu perempuan yang sedang mengandung cucu pertama mereka. Dalam adat kami, nama yang diberikan kepada cucu pertama, sekaligus akan menjadi nama baru yang dipergunakan untuk memanggil kakek dan neneknya.  Rupanya orang tua calon suamiku takut, jika sang menantu menikah lagi dengan lelaki lain dan membuat terputus hubungan antara cucu pertama dengan kakek dan neneknya. Keputusan lalu diambil, sang menantu harus tetap menjadi menantu selamanya. Caranya, calon suamiku harus menikah dengannya.
 


Topic

#fiksifemina

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?