Foto: Pexels
Banyak hal yang telah berubah dalam kehidupan kita setelah pandemi COVID-19 melanda dunia. Kehidupan seakan melambat di tengah upaya manusia untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang awal muncul di kota Wuhan, China ini. Social distancing dinilai sebagai cara terbaik yang ada saat ini untuk memutus mata rantai virus, sebelum dunia kedokteran menemukan obat atau vaksin untuk mengatasinya.
Pembatasan jarak sosial ini diperlukan karena salah satu faktor penularan utama dari virus COVID-19 adalah droplet dari orang yang terpapar virus ke orang lain di sekitarnya yang sehat. Penelitian menyebutkan satu orang pembawa virus Corona dapat menyebarkannya kepada empat orang lainnya. Kebayang secepat apa penyebaran virus ini jika tidak dilakukan pembatasan.
Di lain sisi penetapan social distancing membuat berbagai kebijakan baru yang membawa perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Warga kota yang memiliki mobilitas tinggi seperti di Jakarta, harus berdiam di rumah, melakukan berbagai aktivitasnya di rumah saja, dari sekolah hingga bekerja.
Tidak terhindar, gaya hidup yang berubah juga mempengaruhi pola konsumsi masyarakat yang memberikan dampak sistemik pada dunia bisnis. Salah satu yang merasakan dampak besar adalah pebisnis kuliner yang harus mengubah strategi penjualan mereka karena perubahan pola konsumsi ini. Makan di tempat tidak lagi mungin dilakukan, namun di sisi lain pembelian take away dan delivery meningkat pesat. Sebuah peluang yang harus diraup pebisnis untuk bisa tetap bertahan.
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi baru masyarakat Indoensia, salah satunya yang dilakukan oleh Grab Indonesia. Grab Analytic merangkum 5 perubahan pola konsumen Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Bisa menjadi pegangan bagi UMKM untuk menerapkan strategi bisnis baru:
1/ Jadi Lebih Sering Belanja Online
Tinggal klik, langsung diantar. Siapa sih yang gak suka kemudahan belanja online? Data Grab menunjukkan jumlah pesanan GrabExpress pada Maret 2020 naik 21,5% dibandingkan bulan sebelumnya. Menariknya, UMKM lokal mendapatkan perhatian dari konsumen, terdapat kenaikan pengantaran sebanyak 40% dari social sellers (UMKM).
2/ Jadi Suka Makan Sehat!
Perhatian masyarakat pada kesehatan meningkat drastis, terlihat dari meningkatnya pesanan makanan sehat. Saat jumlah pesanan makanan sehat di negara lain menurun, masyarakat Indonesia ternyata lebih memilih makanan sehat dengan kenaikan jumlah pesanan sebanyak 7,4%.
3/ Tambah Suka Ngemil
Meki begitu, kebiasaan ngemil konsumen Indonesia rupanya belum hilang, data menunjukkan kenaikan jumlah pesanan snack pada layanan GrabFood sebesar 15,4%. Selain itu, layanan pembelian kebutuhan harian GrabMart menunjukkan kenaikan sebesar 22% dibandingkan bulan sebelumnya untuk membeli berbagai kebutuhan harian, termasuk camilan! Tiga item paling dibeli selama pandemi COVID-19 melalui GrabMart adalah Es Kopi, Siomay Ikan, dan Pao Ayam BBQ.
4/ Makan Siang Lebih Banyak!
Jika sebelumnya tren belanja makanan itu untuk kudapan sore hari, di tengah COVID-19, makan siang menjadi waktu dimana mereka berbelanja lebih banyak. Ayam goreng, es kopi dan aneka mie menjadi favorit konsumen, bergeser dari bubble tea dan pisang goreng. Sedangkan olahan Ayam goreng yang digemari adalah Ayam Geprek, Ayam Penyet, dan Chicken Katsu.
5/ Tambah Suka Berbagi
Kabar baiknya, di tengah kondisi ini, jiwa sosial masyarakat justru meningkat. terbukti, jumlah pelanggan yang memberikan tip kepada mitra pengantaran meningkat, termasuk kenaikan nilai tip yang diberikan. Jadi, konsumen tidak hanya memberikan tipping lebih sering, namun besarannya juga bertambah! Tawaran promo yang belakangan semakin banyak dilakukan merchant seperti memberikan makanan gratis untuk mitra pengemudi juga direspon dengan positif. (f)
Baca Juga:
Badan POM Luncurkan Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan di Tengah Krisis COVID19
Menghadapi Lemahnya Kondisi Perekonomian Negeri Karena COVID19, Pemerintah Gelontorkan Dana untuk UMKM
Amankah Memesan Makanan Dari Luar Saat Pandemik Virus Corona?
Faunda Liswijayanti
Topic
#bisnis, #kuliner, #bisniskuliner, #perilakukonsumen, #corona