BORN ibarat biografi kuliner Chef Tan, di mana setiap course dibangun dari cerita masa kecilnya di Malaysia hingga perjalanan karier kulinernya yang gemilang.
Setelah melewati foyer dan bar, Femina tiba di ruang makan utama, disambut oleh instalasi seni kertas di langit-langit buatan seniman Belanda, Peter Gentenaar. Bentuknya menggantung seperti awan, melengkapi keindahan gedung ikonik yang dulunya adalah Jinrikisha Station sejak tahun 1903.

Kreasi Chef Zor Tan yang menggugah indra di BORN, Singapura. Foto: Dok. Femina
Di tahun pertamanya, BORN langsung meraih satu bintang Michelin. Prestasi ini berlanjut dengan posisinya di #36 di Asia’s 50 Best Restaurants 2023, yang kemudian naik ke #25 di 2024. BORN juga meraih gelar Best New Restaurant dan Best Interior Design dari Tatler Dining Awards 2023, serta sejumlah penghargaan bergengsi lainnya.
Filosofi di balik BORN
Femina menikmati makan malam di BORN bersama Singapore Tourism Board dalam fam trip bertajuk Culinary Capital Trip. Nama "BORN" menyimbolkan perpaduan antara akar tradisional masakan Tionghoa dengan teknik modern Prancis.BORN menjadi salah satu dari sedikit restoran fine dining di Singapura yang menggunakan wine organik dari Longting Vineyard asal China, di bawah kuratorial Resident Sommelier Leslie Loo. Keunikan ini membuat BORN diakui oleh Black Pearl Restaurant Guide dari China.

Chef Zor Tan. Foto: Dok. Femina
Chef Tan tumbuh besar di kedai nasi milik keluarganya. Kemampuan orang tuanya mengubah bahan sederhana menjadi hidangan lezat membekas di benaknya. Hari-hari membahagiakan di masa kecilnya adalah hati senang dan perut kenyang.
Hidangan sarat cerita
Salah satu hidangan andalan BORN adalah Sweet Potato Creation, yang terinspirasi kartun masa kecilnya, Doraemon. Di dalam sablé mungilnya, terdapat puree ubi dan krim chantilly beraroma oolong, dipungkas dengan satu scoop sea salt ice cream.Tak kalah menarik adalah The Aged Cow / Oyster / Fried Bao, yang terinspirasi hidangan di DiverXO sepuluh tahun lalu. Chef Tan sempat mengucapkan terima kasih kepada Chef Dabiz Muñoz, pemilik DiverXO, saat mencoba versi hidangan ini di BORN.
Chef Tan, yang menyukai camilan beef tongue cracker (meski tak ada lidah sapi asli di dalam biskuit komersial itu), menciptakan versinya sendiri menggunakan pie crust (tart) berempah five-spice. Di dalamnya, lidah sapi berbumbu egg yolk marmalade dan bawang, ditutup dengan acar daikon renyah.

Kenangan masa kecil melahirkan hidangan berkelas penuh cerita di tangan Chef Tan. Foto: Dok. Femina
Hidangan unik lainnya termasuk kedondong pedas yang diolah bersama smoked plum dengan presentasi kontemporer, serta cordycep, jamur langka Himalaya yang diolah bersama jamur truffle.
Semuanya disajikan dalam bentuk petit fours yang menggambarkan perjalanan hidup; dari pahit, asam, pedas, hingga manis. Chef Tan ingin menyampaikan bahwa hidup adalah perjalanan yang akhirnya berbuah manis.
Kenapa harus ke BORN?
Femina menyaksikan bagaimana setiap course di BORN mengajak tamu terhubung dengan kisah kenangan melankolis Chef Tan.Jika kamu berencana ke Singapura, sisihkan tiga jam untuk menikmati pengalaman makan di BORN. Di sini, kamu akan melihat bagaimana kenangan masa lalu Chef Tan menemukan bentuknya melalui hidangan-hidangan nikmat. (f)
Alamat: 1 Neil Rd, Singapore 088804
Telp: (65) 9270-8718
Jam operasional: 18.00-23.00 (Selasa-Sabtu)
Trifitria Nuragustina
Topic
#feminaindonesia, #feminafood, #kuliner