
Banyak orang menyangka bahwa orang yang memiliki gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder) atau fobia sosial ditandai dengan ketakutan berada di depan atau di antara orang banyak. Padahal itu hanya sedikit dari gejala.
Mereka tidak sekadar takut bicara di depan umum. Memang benar berkeringat dingin, gemetaran, dan sulit bicara di depan orang banyak adalah salah satu tanda fobia sosial, tapi menurut Amelia Aldao, Ph.D., psikolog dan founder klinik yang menangani kecemasan dan stres di New York, Together CBT, itu tidak mewakili semua yang memiliki fobia sosial.
Sebagian malah tak berani bahkan untuk melakukan percakapan sederhana, melihat mata lawan bicara, menulis surel, melakukan panggilan telepon, bersuara di kelas, makan di depan orang banyak, atau bergabung dalam olahraga kelompok. Sebaliknya, ada juga penyandang fobia sosial yang senang bicara di depan umum.
Saat mendapat pujian atau penghargaan, mereka yang memiliki fobia sosial bahkan merasa itu hanya kamuflase untuk menutupi atau menyindir kesalahan yang ia lakukan. Sikap ini sering disebut impostor syndrome.
Cemas menghadapi masa depan itu wajar, tapi mereka yang memiliki fobia sosial juga sering terjebak pada kecemasan dengan apa yang telah terjadi di masa lalu atau sering disebut ruminating. Di kepala mereka berputar-putar pikiran negatif ang membuat mereka terus menyesal, dan ini sulit dihentikan.
Menurut Amelia, fobia sosial tidak mudah dikenali, karena mereka tidak semuanya punya kecenderungan sembunyi. Senang menyendiri bukan berarti fobia sosial. Seorang introver merasa tak butuh berinteraksi dengan banyak orang dan merasa lebih nyaman sendiri. Sebaliknya, fobia sosial bisa saja terjadi pada mereka yang senang berada di tengah orang banyak dan menjadi perhatian orang banyak (ekstrover). Namun saat berada di keramaian, bisa saja mereka cenderung menghindari interaksi sosial, dengan pura-pura sibuk di telepon.
Menurut pengalaman Amelia, sepertiga orang yang mengalami fobia sosial menunggu hingga 10 tahun sebelum akhirnya mencari bantuan ahli. Bagi orang tua sangat penting untuk mengenali apakah anak mereka mengalami fobia sosial, pasalnya ini bisa membuat anak tidak mau sekolah dan memiliki teman, bahkan bisa menjurus pada depresi. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan ahli psikolog atau psikiater. Semakin cepat diterapi, akan semakin baik. Terapi tidak ditujukan untuk membuat mereka jadi otomatis berani di depan umum, tapi bagaimana kondisi mereka tidak berpengaruh buruk bagi kehidupan mereka. (f)
Baca Juga:
Anak Suka Pilah-Pilih Makanan, Ini Cara Membujuknya Supaya Tak Jadi Picky Eater
Perundungan Bisa Jadi Pemicu Bunuh Diri Pada Anak
Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Kesepian
Topic
#psikologi, #anxiety, #kecemasan