Foto: Budi Haryanto
Acara Indonesian Women’s Forum 2018 (IWF) yang diselenggarakan pertama kalinya oleh Femina Group menghadirkan pembicara-pembicara untuk memberikan ilmu, tip, serta pengalaman dalam kelas-kelas yang ditujukan untuk mengasah kemampuan profesional peserta. Baik itu dalam wirausaha maupun karier.
Salah satu kelas yang menarik adalah kelas tentang peluang pasar dan strategi bertemu buyer. Dalam kelas ini CEO dari Roemah Snack Mekarsari Ida Widyastuti, yang juga anggota komunitas wanita wirasaha Femina membahas tentang produknya yang hampir 90% diekspor ke negara lain.
Ketika mengawali usahanya ini di tahun 2002, Ida memasarkan produknya ke daerah Jawa Timur hingga akhirnya ia melihat peluang pasar yang cukup besar di luar Indonesia. Sampai saat ini, ada empat negara yang menjadi tujuan ekspor Ida. Pemilihan negara tujuan ekspor menurut Ida sangat penting, tidak bisa sembarangan.
"Pemilihan negara saya lakukan berdasarkan komoditi. Negara-negara yang dituju sebaiknya adalah negara-negara yang tidak memiliki komoditi yang sama dengan komoditi negara asal produknya seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan Hongkong," ujarnya berbagi tip sukses pada peserta kelas bertajuk Are You Ready to Export?, pada hari pertama IWF, 8 November 2018, di Ciputra Artpreneur Jakarta.
Dari keempat negara yang menjadi importir produknya, Taiwan menjadi negara dengan permintaan produk paling tinggi. Produk-produk dari Roemah Snack Mekarsari yang memiliki popularitas tinggi untuk diimpor ke Taiwan adalah keripik ubi ungu, keripik ubi orange, keripik pisang, dan keripik singkong. Hal ini dikarenakan Taiwan yang tidak beriklim tropis tidak memiliki komoditi-komoditi tersebut di negara mereka.
“Kalau ada permintaan kita harus tangkap peluang itu,” ujar Ida.
Ida langsung terjun ke lapangan untuk mempelajari pasar-pasar yang ingin ia jajah. Dari hasil-hasil yang ia dapatkan, ia kemudian menganalisa data yang telah diperoleh untuk menentukan target marketnya. Sehingga ia juga mendorong pengusaha-pengusaha untuk terjun langsung ke lapangan sebelum mulai masuk ke pasar.
Di akhir kelas, Ida menitipkan pesan kepada wanita Indonesia yang memiliki usaha sepertinya. “Bersyukurlah dan cintailah negara ini, karena di negara ini kita bebas berekspresi. Sebagai wanita, ayo kita banggakan negeri penuh potensi ini. Kita harus kreatif, inovatif, dan yang paling penting, bergerak!” (f)
Audry Loemakto (Kontributor)
Salah satu kelas yang menarik adalah kelas tentang peluang pasar dan strategi bertemu buyer. Dalam kelas ini CEO dari Roemah Snack Mekarsari Ida Widyastuti, yang juga anggota komunitas wanita wirasaha Femina membahas tentang produknya yang hampir 90% diekspor ke negara lain.
Ketika mengawali usahanya ini di tahun 2002, Ida memasarkan produknya ke daerah Jawa Timur hingga akhirnya ia melihat peluang pasar yang cukup besar di luar Indonesia. Sampai saat ini, ada empat negara yang menjadi tujuan ekspor Ida. Pemilihan negara tujuan ekspor menurut Ida sangat penting, tidak bisa sembarangan.
"Pemilihan negara saya lakukan berdasarkan komoditi. Negara-negara yang dituju sebaiknya adalah negara-negara yang tidak memiliki komoditi yang sama dengan komoditi negara asal produknya seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan Hongkong," ujarnya berbagi tip sukses pada peserta kelas bertajuk Are You Ready to Export?, pada hari pertama IWF, 8 November 2018, di Ciputra Artpreneur Jakarta.
Dari keempat negara yang menjadi importir produknya, Taiwan menjadi negara dengan permintaan produk paling tinggi. Produk-produk dari Roemah Snack Mekarsari yang memiliki popularitas tinggi untuk diimpor ke Taiwan adalah keripik ubi ungu, keripik ubi orange, keripik pisang, dan keripik singkong. Hal ini dikarenakan Taiwan yang tidak beriklim tropis tidak memiliki komoditi-komoditi tersebut di negara mereka.
“Kalau ada permintaan kita harus tangkap peluang itu,” ujar Ida.
Ida langsung terjun ke lapangan untuk mempelajari pasar-pasar yang ingin ia jajah. Dari hasil-hasil yang ia dapatkan, ia kemudian menganalisa data yang telah diperoleh untuk menentukan target marketnya. Sehingga ia juga mendorong pengusaha-pengusaha untuk terjun langsung ke lapangan sebelum mulai masuk ke pasar.
Di akhir kelas, Ida menitipkan pesan kepada wanita Indonesia yang memiliki usaha sepertinya. “Bersyukurlah dan cintailah negara ini, karena di negara ini kita bebas berekspresi. Sebagai wanita, ayo kita banggakan negeri penuh potensi ini. Kita harus kreatif, inovatif, dan yang paling penting, bergerak!” (f)
Audry Loemakto (Kontributor)
Baca Juga:
Khofifah Indar Parawansa Ajak Wanita Tak Ragu Berkarier di Bidang Politik Dalam Opening Dinner IWF 2018
IWF2018: Mendorong Wanita Agar Mandiri Ekonomi
Manfaatkan Teknologi Digital Untuk Melesatkan Bisnis
Topic
#iwf2018, #indonesianwomensforum18, #wanwir, #wanitawirausaha