Trending Topic
Reservasi dan Menu Digital Harus Mulai Diterapkan Pelaku Usaha Kuliner

8 Nov 2020


Dok. Unsplash



Setelah dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan take away di restoran-restoran pun semakin memudar dilakukan di berbagai kota. Makin banyak restoran yang mengijinkan para pelanggannya untuk makan di tempat, dengan menerapkan protokol kesehatan tertentu.

Hal ini menimbulkan pro dan kontra. Beberapa kelompok menganggap bahwa virus corona masih jadi hal yang berbahaya, yang mengancam masyarakat, sehingga kegiatan di tempat umum harus dihindari. Sementara kelompok masyarakat lainnya menilai, para pelaku usaha perlu bertahan di tengah ombang-ambing tantangan ekonomi, salah satunya dengan cara membuka pintu untuk pelanggan yang ingin dine in.

Terlepas dari pro kontra yang mengiringi hal tersebut, temuan pakar marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady, menunjukkan bahwa masyarakat akan jauh lebih mementingkan kebersihan di tempat makan. 

"Ke depan, kebersihan dan higienitas menjadi faktor pertimbangan utama bagi konsumen dalam hal memilih tempat makan," jelasnya menggaris bawahi bahwa diskon, promo atau cashback bukan lagi jadi prioritas utama. 

Kecenderungan ini, menurutnya, harus bisa membuat para pelaku usaha kuliner beradaptasi di lingkungan tiga ekonomi. Yaitu (a) Hygiene Economy, yang mana kebersihan, kesehatan dan keamanan menjadi penentu krusial; (b) Low-Touch Economy,  operasi tempat makan harus meminimalisir sentuhan fisik pada bagian pelayanan dan dapur; dan (c) Less-Crowd Economy, yang mana menjaga jarak jadi mandatori mengurangi risiko penularan COVID-19. 

"Konsumen akan semakin bertanggung jawab, patuh terhadap standar protokol kesehatan, bukan lagi dilihat sebagai instruksi atau imbauan melainkan kesadaran diri. Kebiasaan ini tidak akan hilang meskipun vaksin sudah ada. Ketika kesadaran ini telah menjadi kesadaran bersama, maka konsumen pun tidak akan enggan untuk makan di resto," jelasnya lagi.

Lebih lanjut ia paparkan bahwa kendatipun vaksin nantinya sudah diproduksi massal, mayoritas konsumen akan cenderung melakukan aktivitas online untuk memilih menu, reservasi hingga transaksi pembayaran. Diperkirakan, dengan akan semakin umumnya penerapan reservasi digital, akan membuat antrean untuk makan di suatu restoran semakin berkurang.  

Berdasarkan riset Inventure kepada 419 responden, menunjukkan bahwa 66,7 persen dari mereka akan melakukan reservasi secara digital dan 52,5 persen memilih menu secara digital. 

"Untuk sukses di lanskap bisnis resto pascapandemi, tidak ada pilihan lain bagi para pelaku resto untuk go digital," ujarnya mengingatkan para pelaku usaha makanan. (f)



BACA JUGA :
Survei Femina: Mayoritas Wanita Paham COVID-19
Norma Sosial Jadi Alasan Orang Rendah Terapkan Disiplin Perilaku Jaga Jarak
Berencana Nonton di Bioskop Pekan Ini? Begini Protokol Kesehatan Cegah COVID-19



 


Topic

#kuliner, #bisnis, #digital