
Foto: Pexels
Belakangan para pengguna media sosial ramai-ramai mengungah foto diri berwarna hitam putih, terutama para wanita. Foto tersebut umumnya dilengkapi salah satu tagar berikut #challengeaccepted #blackandwhite #womensupportingwomen. Kendati ramai yang menggunggahnya, masih banyak yang belum memahami betul aksi #challengeaccepted yang banyak dilakukan oleh wanita di media sosial ini.
Aksi ini dilatarbelakangi kisah pilu yang dialami para wanita Turki. Tingkat kematian akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tergolong tinggi. Tercatat ada lebih dari 500 wanita yang meninggal akibat KDRT.
Alih-alih membuat regulasi yang melindungi korban KDRT, pemerintah Turki malah menghapus pemberlakuan Konvensi Istanbul yang merupakan Konvensi Pemberlakuan KDRT.
Sebagai bentuk solidaritas, para aktivis yang memperjuangkan hak wanita mengunggah foto-foto hitam putih para wanita korban KDRT yang meningggal, disertai dengan tagar yang telah disebutkan.
Pada akhirnya, aksi tersebut diikuti oleh banyak wanita di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang mengunggah foto diri berwarna hitam putih. Unggahan ini merupakan bentuk kepedulian sesama wanita atas penderitaan para korban KDRT, tidak hanya di Turki, tapi juga di Indonesia dan seluruh dunia.
Ancaman KDRT dapat terjadi di mana saja dan bisa menimpa wanita manapun tanpa mengenal usia, waktu, dan kelas sosial. KDRT mungkin terjadi pada orang-orang sekitar kita, bahkan diri kita sendiri.
Di Indonesia, kasus KDRT meningkat selama pandemi COVID-19. Stres, terganggunya jejaring perlindungan dan sosial, hilangnya pendapatan, dan menurunnya akses ke layanan publik dapat memperburuk risiko kekerasan bagi wanita.
Sejak periode Februari hingga Juni 2020, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat 710 kasus kekerasan terhadap wanita.
Dari jumlah tersebut sebanyak 465 kasus atau 64,58% di antaranya merupakan KDRT. Bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi berdasarkan laporan adalah kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama wanita akan pentingnya selamatkan korban KDRT. Kepedulian wanita sangat dibutuhkan guna membuat dunia sadar bahwa kekerasan terhadap wanita tak hanya mengancam psikis dan fisik, namun juga telah merenggut jiwa mereka.(f)
BACA JUGA:
Kekerasan Pada Wanita Kian Marak Terjadi di DKI Jakarta, Ini Cara Pemerintah Menanganinya
Twitter Luncurkan Notifikasi Khusus Kekerasan Berbasis Gender
Pembahasan RUU PKS Ditunda Lagi, Kekerasan Seksual Pada Wanita dan Anak Justru Kian Marak Terjadi
Topic
#challengeaccepted, #KDRT, #kesetaraangender