Foto: Desman Mendrofa
Pada karnaval Pesona Parahyangan 2017 yang berlangsung meriah di Bandung pada 26 Agustus lalu, busana adat warna ungu cerah yang dikenakan Presiden Joko Widodo tampak menonjol. Serasi dengan kebaya warna senada yang dikenakan Ibu Iriana Joko Widodo. Ternyata banyak cerita menarik di balik busana tersebut.
Femina menelusuri proses pembuatan dan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Ini memang busana kolaborasi sesuai dengan tema kerja bersama yang dicanangkan pemerintah pada perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus tahun ini.
Presiden Jokowi mengenakan busana adat Sunda modifikasi karya desainer Bandung Deden Siswanto yang dikolaborasikan dengan pelengkap atribut busana karya seniman dan perajin Jawa Barat.
(Baca di: Hadiah Ultah untuk Deden Siswanto, Merancang Busana Presiden Jokowi di Karnaval Kemerdekaan)
“Baju Bapak ada unsur kontemporernya. Tapi banyak simbol,” komentar Olga Lydia dari panitia penyelenggara kepada femina. Ia juga menambahkan bahwa busana yang dikenakan oleh Jokowi pada Karnaval Kerja Bersama ini adalah kolaborasi 5 orang.
Baca juga:
Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan, Menyalakan Api Semangat Kerja Bersama
Inilah Foto-Foto Kemeriahan Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan Bandung
Dari HUT RI-72! Ini 4 Penampilan Cantik Iriana Joko Widodo, Ani Yudhoyono, Sri Mulyani, dan Annisa Yudhoyono
1/ Beskap

2/ Batik Mega Mendung
Batik Pesona Mega Ageung itu dikerjakan oleh perajin Kain Batik Azizah DNyonyah Bordir dan Batik. Mega Mendung dibuat pembatik dengan teknik gradasi tujuh lapis pada motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan gambaran filosofis penciptaan tujuh lapisan yang ada di langit.
Mega Mendung dapat diartikan sebagai langit atau awan yang juga mengartikan akan turun hujan sebagai gambaran anugerah bagi alam semesta dari Sang Maha Pencipta.
Dilihat dari teknik pembuatannya, meskipun terlihat sederhana, namun membatik Mega Mendung butuh kesabaran dan ketelitian dalam mendapatkan keindahan gradasi. Sehingga secara filosofis Mega Mendung dapat diartikan juga dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar dan tidak panasan, tidak mudah terpengaruh, dan kukuh pada prinsip.
Bubuh Rereng Ageung adalah motif pakem tradisional Nusantara yang menggambarkan bahwa pemakainya adalah seorang yang besar atau pemimpin. Hiasan Bubuh Buket Bunga adalah penambahan kontemporer pada batik pakem yang memperindah karya kain yang menggambarkan keindahan alam Parahyangan.
Gradasi 7 lapis warna hijau menggambarkan keindahan dan kesuburan Alam Priangan atau Parahyangan, kesuburan tanah dan keindahan floranya.
Simak ulasan di laman selanjutnya: Hiasan Kepala, Pusaka, dan Aksesori lainnya.
Petty S. Fatimah
Topic
#HUTRI72, #RI72, #Jokowi, #JokoWidodo