Trending Topic
Indonesia Womenpreneur Conference 2024 Dorong Pengusaha Perempuan Naik Kelas

31 Aug 2024


Token apresiasi diberikan oleh Rubinni Kartohadiprodjo, CEO PT Prana Dinamika Sejahtera, kepada 4 pembicara kunci. Foto: Dok.IWC 2024

Semangat para perempuan wirausaha untuk menambah ilmu bisnis memang patut diacungi jempol. Hal tersebut terlihat nyata dalam acara Indonesia Womenpreneur Conference 2024 yang berlangsung pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Acara yang dibuka pukul sembilan pagi itu sudah ramai dipenuhi pengunjung sejak pagi hari. Para pengunjung didominasi wanita dari berbagai wilayah di Jabodetabek, bahkan ada yang jauh-jauh datang dari luar kota seperti Semarang, untuk bisa mendengarkan langsung sharing inspiratif dari para pelaku usaha dan expert

Acara selama satu hari penuh ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT Prana Dinamika Sejahtera yang merupakan induk bisnis dari Femina, Akademi Femina, GADIS, Ayahbunda, dan Parenting Indonesia. IWC 2024 merupakan penyelenggaraan ketiga dan dilakukan secara hibrid; acara ini pertama kali berlangsung secara daring tahun 2022. 

Dalam sambutan pembuka, Chief Brand Officer Akademi Femina, Petty S. Fatimah, mengungkapkan bahwa program IWC 2024 dirancang secara langsung maupun tidak langsung memberi pengayaan menuju usaha yang naik kelas. 

"Kami persembahkan lima topik yang diolah sebagai latar belakang dari dua panel di kelas konferensi dan sembilan kelas inspirasi," ungkap Petty sembari menjelaskan bahwa kelima topik tersebut membahas soal pengembangan bisnis, inovasi dan pengembangan produk, branding dan marketing, leadership, keuangan bisnis dan investasi. Petty menambahkan bahwa kelima topik ini merupakan topik paling dicari oleh para perempuan UMKM Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan Akademi Femina pada April 2024 lalu. 

Dukungan besar juga diberikan oleh Perum Bulog, yang menjadi lokasi penyelenggaraan IWC 2024. Dalam sambutannya, Direktur Transformasi & Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska Mulia Harahap, mengatakan bahwa Perum Bulog sebagai pemimpin dalam rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, siap menjaga kepercayaan para pelaku wirausaha melalui pelayanan prima secara luring dan daring.

"Saya mengajak perempuan dan pegiat usaha untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas demi Indonesia maju. Khususnya pengusaha kuliner, Perum Bulog siap berkolaborasi dan menjadi mitra demi tercapainya ketahanan pangan sekaligus dengan kepiawaian Perum Bulog dalam rantai pasok pangan, membantu peningkatan usaha para perempuan wirausaha," ujar Sonya.

Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, mewakili KPPPA RI, dan Sonya Mamoriska Mulia Harahap, Direktur Transformasi & Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, memberikan sambutan pada pembukaan IWC 2024. Foto: Dok. IWC 2024

Indonesia Womenpreneur Conference 2024 resmi dibuka dengan pidato kunci dari Asisten Deputi PUG Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, mewakili Menteri KPPPA RI, Bintang Puspayoga. Laksmi, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa KPPPA selalu mendorong kemajuan usaha milik perempuan dengan berkoordinasi lintas sektoral, termasuk juga mendorong perempuan pebisnis agar mendapatkan pengetahuan teknis sebagai bekal untuk mewujdukan kemajuan bisnis yang diinginkannya.

"UMKM juga IMKM milik perempuan, saat ini menghadapi sejumlah tantangan unik dan kompleks dalam usaha mereka. Kurangnya akses sumber pendanaan, stereotip sosial, keterbatasan akses pasar dan jaringan juga kesulitan perempuan pengusaha memasarkan produk maupun jasanya, hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan usaha mereka," kata Laksmi.

Ia juga menekankan tentang Care Economy, yang menjadi salah satu topik dari IWC 2024. Care Economy membicarakan peran ganda perempuan pengusaha dan pekerja, seperti mengurus rumah tangga serta keluarga, hingga kini telah menjadi beban tambahan bagi perempuan dalam menjalankan usaha.

"Keseimbangan antara peran perempuan sebagai pelaku wirausaha, rumah tangga, dan anggota keluarga, seringkali menjadi tantangan tersendiri. KPPPA sebagai penjuru kesetaraan gender, telah mengoordinasikan beragam langkah strategis dalam upaya mendukung perempuan pebisnis," Laksmi menegaskan.

Gelaran IWC tahun ini didukung penuh oleh UN Women, Nyala Bisnis by OCBC, Perum Bulog, dan toko mesin Maksindo. Mengusung tema utama Business Level Up, topik terhangat ini hadir dalam rangkaian acara terdiri atas 2 Panel Konferensi dan 9 Kelas Inspirasi bersama 32 insightful speakers yang merupakan pelaku usaha, para ahli, profesional, juga nama-nama besar yang berkontribusi di dunia kewirausahaan perempuan Indonesia; seperti Atya Sardadi (Chief Marketing Officer ARTKEA), Sally Giovany (Founder Batik Trusmi), Ana Sofa Yuking, SH.,M, (Managing Partner Yuking & Co Attorneys at Law), dan Winnie Petrica (Founder Tupai Kecil Daycare).

Ada juga pembicara ahli yang hadir dari berbagai latar belakang seperti Dwi Yuliawati Faiz (Head of Programmes UN Women Indonesia), Wita Krisanti (Executive Director Indonesia Business Coalition for Women Empowerment), dan Partogi Tobing (SME Loan Product Head OCBC).
 

Tiga perempuan hebat di dunia usaha juga konsultan hukum membuka panel pertama IWC 2024 dengan materi yang menarik antusiasme peserta baik luring maupun daring.
Foto: Dok. IWC 2024

 

Tantangan dan peluang bisnis bareng orang terdekat

Tema utama IWC 2024 diturunkan menjadi tema-tema turunan yang disajikan beragam namun tetap dengan satu napas tujuan yakni meningkatkan level bisnis para pengusaha perempuan di Indonesia.

Panel pertama membahas tema Tantangan & Peluang Bisnis Bareng Orang Terdekat, menghadirkan tiga perempuan hebat Atya Sardadi, Chief Marketing Officer ARTKEA, Sally Giovany, Founder Batik Trusmi, dan Ana Sofa Yuking, SH.,MH, Managing Partner Yuking & Co Attorneys at Law, serta menghadirkan Partogi Tobing, SME Loan Product Head OCBC.

Faktanya, sebagian besar dari bisnis yang dijalankan UMKM perempuan dilakukan bersama orang terdekat, baik itu pasangan, saudara maupun teman dekat. Riset Daya Qarsa tahun 2022 menyebutkan 95 persen perusahaan di Indonesia adalah perusahaan keluarga yang berkontribusi sebesar 82 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dan memberikan 40 persen kontribusi terhadap kapitalisasi pasar di Indonesia. Namun, sebanyak 70 persen perusahaan keluarga di Indonesia tidak mampu bertahan hingga generasi kedua. 

Atya, penerus kedua dari jenama lokal ArtKea, mengaku berusaha keluar dari stigma bahwa generasi penerus atau generasi kedua tidak bisa menjalankan bisnis yang sudah ada dengan baik. Berdasarkan pengalamannya, ia melihat sang ibu sebagai generasi pertama yang mengembangkan Artkea sangat micromanaging. Dan gaya ini sangat umum terlihat pada para founder bisnis. 

Namun, untuk para penerus bisnis, menurut Atya, gaya ini mungkin tidak lagi sesuai. Inilah mengapa menurut Atya, generasi kedua perlu memanfaatkan ilmu, fasilitas, juga infrastruktur (baik sosial media, teknologi, dan sebagainya) yang memudahkan pekerjaan dan membawa bisnis naik kelas. "Hal ini juga membuat pebisnis jadi bisa lebih pintar dalam mendelegasikan tugas dan mengelola usaha lebih efektif," ungkap Atya.  

Sally, Founder Batik Trusmi, mengungkapkan bahwa saat memulai usaha bersama suami, Ibnu Riyanto, dengan modal dari amplop pernikahan mereka, itu bukan hal mudah untuk dijalankan. "Setelah mendirikan usaha dan tiga tahun berjalan, awalnya tidak mudah. Berbisnis bareng pasangan itu, dua kepala jadi satu, dan ada ego kami di situ," ungkap Sally memulai kisah suksesnya menggeluti usaha kain batik asal Cirebon sejak tahun 2007 hingga sekarang. 

Seiring berjalannya waktu, Sally bersyukur peran dan usahanya sangat didukung suami sehingga dapat menjalankan usaha bersama mereka dengan baik. "Kuncinya, sebagai perempuan, harus punya skala prioritas dalam menjalankan peran sebagai pengusaha. Juga harus memiliki komitmen untuk memisahkan masalah rumah dan usaha," katanya. 

Dalam kesempatan ini, Ana Yuking yang merupakan pengacara juga Capital Market Lawyer, mengingatkan bahwa bisnis yang kuat harus dibangun dari fondasi hukum yang baik sejak awal. Walaupun bisnis itu dimulai dengan orang yang dikenal dekat, tetap harus dibuat kontrak perjanjian secara legal. "Walaupun prinsipnya dimulai dengan iktikad baik dan bersama orang tua sekalipun, banyak persoalan yang kemudian muncul di kehidupan pebisnis yang memulai bisnis dengan orang terdekat," ungkapnya.

Intinya, menurut Ana ada dua hal penting yang perlu diperhatikan pelaku bisnis, terutama yang membangun bisnis bersama. "Pertama, bisnis tersebut harus memiliki legal dokumen yang jelas. Kedua, pembagian profit juga harus jelas, dan seterusnya," pesan Ana. 

Pembicara lain, Partogi, mengungkap pentingnya sebuah usaha memiliki pengelolaan keuangan yang baik dan menjadi bankable sebagai landasan untuk bisnisnya naik kelas. Faktanya, menurut Partogi, kualitas kredit usaha yang dikelola oleh pengusaha perempuan secara non performing loan lebih bagus daripada portofolio pengusaha laki-laki.

Namun, angka pengusaha perempuan yang memanfaatkan perbankan masih kecil. Padahal, menurut Partogi, bagi perbankan, terutama di OCBC, nasabah perempuan mendapatkan prioritas terutama dalam hal pinjaman modal usaha, jika dibandingkan dengan laki-laki. Nyala Bisnis by OCBC sendiri memiliki paket suku bunga menarik untuk pengusaha perempuan, lebih rendah dari pengajuan yang dilakukan oleh pengusaha laki-laki. 

"Kami ingin meng-encourage pengusaha perempuan agar tetap semangat dan jangan rendah diri dalam memulai untuk meningkatkan level usaha demi memajukan perekonomian Indonesia," ungkap Partogi. 

Peserta luring dan daring antusias mengikuti seluruh rangkaian acara IWC 2024 yang berlangsung dalam sehari penuh. Foto: Dok. IWC 2024.

Selain berlangsung secara luring di Gedung Perum Bulog di Jakarta, IWC 2024 juga bisa diikuti peserta secara daring via Zoom webinar. Konferensi dan Kelas Inspirasi yang berlangsung di Oryza Hall dapat diakses oleh wanita wirausaha di seluruh Indonesia berkat dukungan sinyal kuat Indibiz dari Telkom. Tentunya dengan diselenggarakan secara hibrid, IWC akan dapat menjangkau lebih banyak perempuan pebisnis di seluruh Indonesia untuk bisa bersama naik kelas. 

Tak ketinggalan dukungan beberapa partner mulai dari Gouw Heritage, Keboen Keyang, Amazy Family Resto, Toko Kopi Tuku, Fore Coffee, Iki Koue Citarasa Nusantara, Coca-Cola Indonesia, Vicenza, Frisian Flag, Tropicana Slim, ZAP, Tupperware, VSoy, Wetcode, Hotel Garrya Bianti Yogyakarta, Hotel Angsana Bintan, Hotel Cassia Bintan Lombok NTB Pearls dan Aleenahoz Beauty. Serta media partner seperti Femina, Gadis, Ayahbunda, Parenting Indonesia, Women's Obsession, Kirani, Marketeers, Waspada Online, kumparanWOMAN, IDN Times, dan Nusantara TV.

Benar-benar sehari kaya informasi dan inspirasi bagi perempuan-perempuan hebat yang ingin terus melesatkan bisnisnya. Maju terus wanita wirausaha Indonesia!

Baca juga:
Perempuan Pebisnis, Siap-siap Naik Level di IWC 2024
Mentega Ini Diluncurkan Sebagai Terobosan Baru untuk Inovasi Dessert di Industri Bakery
Komitmen Srikandi Bulog Mengantarkan Kebaikan ke Pelosok Negeri
 

Laili Damayanti


Topic

#IWC2024, #IndonesiaWomenpreneurConference, #IWC, #AkademiFemina, #gender, #inklusif, #bisnis, #bisnisinklusif, #Wanwir, #WanitaWirausaha, #WanwirFemina