Ingin tampil anggun saat lebaran? Coba kenakan perhiasan bergaya antik untuk melengkapi busana lebaran Anda. Perhiasan bergaya antik tak pernah lekang zaman dan selalu berhasil menambah gaya. Perhiasan bergaya antik cocok sekali dipadankan dengan tunik atau kebaya modifikasi yang biasa dikenakan saat lebaran.
Saatnya Anda mengeluarkan koleksi perhiasan emas dan perak warisan dari ibu atau nenek. Atau belanja emas bergaya antik yang kini makin banyak dipopulerkan kembali, seperti yang dilakukan Tulola dan Manjusha.
Jika rajin dan cermat, Anda juga bisa menemukan replika perhiasan antik di pengrajin perhiasan di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari ujung pulau Sumatera hingga Sumba, Anda bisa menemukan perhiasan berdesain tradisional.
Tip memadu padankan perhiasan antik dengan busana:
* Perhatikan makna di balik perhiasan itu. Pada zaman dahulu, perhiasan kerap diciptakan untuk momen tertentu atau memiliki makna tertentu, misal perhiasan untuk perkawinan dan kalung lambang kesuburan pria atau wanita.
* Kalung dan bros berdesain unik akan terlihat makin atraktif jika dipadankan dengan busana yang cenderung polos atau minim motif.
* Jika busana Anda bermotif, setidaknya perhiasan yang Anda kenakan memiliki elemen bentuk dan warna yang senada dengan motif atau pilih perhiasan berbentuk sederhana. Tidak semua perhiasan antik itu berdesain rumit, kok.
* Jika Anda berhijab, tak perlu memaksakan diri mengenakan anting/giwang. Cukup kenakan gelang atau bros untuk menambah gaya penampilan. Bros bisa Anda sematkan pada hijab. Ingat, gaya minimalis itu bisa membuat anggun maksimal.
* Hati-hati saat mengenakannya. Jangan sampai perhiasan merusak busana. Perhiasan tua mungkin sudah ada bagian yang longgar, hati-hati agar tak rusak.
Perhiasan berdesain antik biasanya memiliki banyak detail, sehingga perlu lebih cermat merawatnya. Agar perhiasan emas dan perak Anda tetap indah dan bisa diwariskan hingga hingga anak-cucu, sesekali cuci di toko emas atau lakukan sendiri menggunakan air hangat dan pembersih yang lembut, lalu sikat pelan. Anda bisa melakukannya sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa, lho.
Perhiasan zaman dulu tak hanya terbuat dari emas dan perak, tapi juga perunggu, kuningan, dan tembaga. Meski relatif lebih murah, tapi perhiasan dari bahan ini cenderung lebih cepat kusam, karenanya Anda perlu lebih telaten merawatnya. (f)
Baca Juga:
Hijab untuk Tampilan Profesional
Inspirasi Gaya Tudung Feminin
Inspirasi Gaya Tudung Nyaman
Saatnya Anda mengeluarkan koleksi perhiasan emas dan perak warisan dari ibu atau nenek. Atau belanja emas bergaya antik yang kini makin banyak dipopulerkan kembali, seperti yang dilakukan Tulola dan Manjusha.
Jika rajin dan cermat, Anda juga bisa menemukan replika perhiasan antik di pengrajin perhiasan di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari ujung pulau Sumatera hingga Sumba, Anda bisa menemukan perhiasan berdesain tradisional.
Tip memadu padankan perhiasan antik dengan busana:
* Perhatikan makna di balik perhiasan itu. Pada zaman dahulu, perhiasan kerap diciptakan untuk momen tertentu atau memiliki makna tertentu, misal perhiasan untuk perkawinan dan kalung lambang kesuburan pria atau wanita.
* Kalung dan bros berdesain unik akan terlihat makin atraktif jika dipadankan dengan busana yang cenderung polos atau minim motif.
* Jika busana Anda bermotif, setidaknya perhiasan yang Anda kenakan memiliki elemen bentuk dan warna yang senada dengan motif atau pilih perhiasan berbentuk sederhana. Tidak semua perhiasan antik itu berdesain rumit, kok.
* Jika Anda berhijab, tak perlu memaksakan diri mengenakan anting/giwang. Cukup kenakan gelang atau bros untuk menambah gaya penampilan. Bros bisa Anda sematkan pada hijab. Ingat, gaya minimalis itu bisa membuat anggun maksimal.
* Hati-hati saat mengenakannya. Jangan sampai perhiasan merusak busana. Perhiasan tua mungkin sudah ada bagian yang longgar, hati-hati agar tak rusak.
Perhiasan berdesain antik biasanya memiliki banyak detail, sehingga perlu lebih cermat merawatnya. Agar perhiasan emas dan perak Anda tetap indah dan bisa diwariskan hingga hingga anak-cucu, sesekali cuci di toko emas atau lakukan sendiri menggunakan air hangat dan pembersih yang lembut, lalu sikat pelan. Anda bisa melakukannya sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa, lho.
Perhiasan zaman dulu tak hanya terbuat dari emas dan perak, tapi juga perunggu, kuningan, dan tembaga. Meski relatif lebih murah, tapi perhiasan dari bahan ini cenderung lebih cepat kusam, karenanya Anda perlu lebih telaten merawatnya. (f)
Baca Juga:
Hijab untuk Tampilan Profesional
Inspirasi Gaya Tudung Feminin
Inspirasi Gaya Tudung Nyaman