
Foto: Pixabay
Lalu kapan sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan? “Sebaiknya cek kesehatan dilakukan 6 bulan sebelum menikah agar punya cukup waktu untuk membereskan gangguan kesehatan calon pasutri. Ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum check up. Wanita sebaiknya menunggu hingga 3 hari setelah berakhirnya masa menstruasi dan pria tidak mengeluarkan sperma selama 3-4 hari,” saran dr. Merry, Sp.OG, MKes dari RS EKA Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Simak 3 alasan berikut ini.
1/ Infertilitas.
“Pasangan yang sudah menikah selama 1-2 tahun dan berhubungan intim secara normal, tapi belum juga terjadi pembuahan bisa diduga mengalami kondisi infertil,” kata dr. Merry dalam talkshow bertajuk Medical Check Up Healthy Couple, Demi Kebahagiaan Pasangan Tercinta di Intro Jazz Bistro & Café Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, pertengahan Juli lalu.
Penyebab infertilitas dan masalah kesehatan secara umum bisa dideteksi lewat cek kesehatan. Salah satunya, USG pada kandungan wanita untuk melihat apakah ada miom atau kista yang berukuran cukup besar yang bisa mempengaruhi kehamilan, serta analisis kesuburan sperma.
“Kista atau benjolan akan menyulitkan telur untuk menempel di dinding rahim setelah dibuahi,” jelas dr. Merry. Siklus menstruasi yang tidak teratur dan nyeri haid yang lebih parah daripada wanita kebanyakan bisa jadi gejala adanya kista atau miom. Diabetes dan stres juga dapat memengaruhi hormon kesuburan wanita.
2/ Risiko Kehamilan dan Risiko Penyakit Keturunan
Cek kesehatan bagi pasangan calon pengantin juga akan mendeteksi potensi risiko kehamilan dan risiko penyakit keturunan. “Salah satu risiko penyakit keturunan yang bisa dicegah adalah mengetahui apakah ada ketidakcocokan sel darah atau genetik di antara pasangan yang bisa mengakibatkan bayi lahir dengan thallasemia atau buta warna,” ujar dr. Merry.
3/ Risiko Penularan Penyakit Menular Seksual
Terjadinya penularan Penyakit Menular Seksual seperti hepatitis B, HIV dan HPV penyebab kutil kelamin dan kanker serviks.
“Jika pria diketahui memiliki kutil kelamin, maka pasangannya bisa diberikan vaksin Gardasil yang bisa melindunginya dari terkena kutil kelamin maupun kanker serviks. Begitupun dengan Hepatitis B, pasangannya harus diberikan vaksin Hepatitis B,dan jika salah satu mengidap HIV, maka pasangannya harus mengkonsumsi obat anti viral seumur hidup,” kata dr. Merry.
Pada wanita, juga ada risiko virus Torch yang bisa mengakibatkan kebutaan dan ketulian pada bayi yang bisa dideteksi lewat cek kesehatan. (f)
Baca juga:
10 Hal yang Perlu Diketahui Orangtua Tentang Vaksin MR
Anda Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Langkah SADARI
Ingin Menghindari Kanker? Coba Menu-Menu Sehat Berikut
Topic
#pernikahan