Dok. World of Marie
Tak pernah terpikir dalam benak Wijsen bersaudari ini akan menjadi seorang young activist. Melati dan Isabel kecil hanyalah kakak beradik yang sangat suka bermain di tengah sawah atau berenang di laut Bali. Namun memang, jiwa sosial sudah mewarnai memori masa kecil keduanya yang suka menjadi guru bahasa Inggris untuk anak-anak warga lokal di sekitar rumah mereka.
Bahkan, kedua orang tua mereka juga bukan sosok yang bekerja dan berkaitan dengan alam. Sang ayah, Eko Riyanto, adalah arsitek, sementara sang ibu, Elvira Wijsen, adalah wanita wirausaha. Tapi diakui Melati, kedua orang tuanya telah menelurkan jiwa pemimpin sejak kecil.
Didikan kedua orang tuanya telah membentuk Melati dan Isabel sebagai anak yang tak setengah-setengah melakukan apa yang mereka cintai. Pasalnya, menjadi aktivis memang bukan pekerjaan 9 to 5.
“Menjadi aktivis artinya mengubah gaya hidup secara keseluruhan. Pada dasarnya, kami harus aktif 24/7,” papar Isabel.
Usaha tak akan mengkhianati hasil. Ketekunan dan kegigihan Melati maupun Isabel dalam mengampanyekan tentang sampah plastik, berbuah manis. Keduanya sudah banyak menerima penghargaan serta masuk dalam daftar anak muda inspiratif dan berpengaruh. Mulai dari menerima penghargaan Bambi Awards 2017, CNN Young Wonders 2017, hingga yang terbaru masuk dalam daftar anak muda berpengaruh versi World Economic Forum di Davos 2020.
Bertemu dengan belasan aktivis muda dari berbagai belahan dunia lainnya menyadarkan Melati dan Isabel bahwa anak muda punya kekuatan tersendiri.
“Kami memiliki akses ke teknologi. Tepat di ujung jari kami, kami bisa mendapatkan informasi. Hanya dengan satu pesan, kami bisa meraih jutaan orang. Ini adalah cara kami memobilisasi jutaan orang untuk turun ke jalan, bersatu, dan menekan pemerintah. Inilah cara kami menonjol,” ujarnya lagi.
Kini, Melati dan Isabel tengah disibukkan dengan proyek baru bernama YOUTHTOPIA. Salah satu yang menjadi saran terbesar dari Wijsen bersaudari visi mulianya untuk memberdayakan lebih banyak anak muda agar bisa menjadi pemimpin perubahan.
“Kelilingi dirimu dengan orang yang percaya visimu dan bersedia untuk membuat idemu menjadi kenyataan,” saran keduanya. (f)
BACA JUGA :
Prof. Dr-Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Profesor Energi yang Senang Lobbying
Swietenia Puspa Lestari, Si 'Kecil Cabe Rawit' Penjaga Laut
Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan Termuda yang Gerakkan Jutaan Orang di Dunia
Topic
#MelatiWijsen, #IsabelWijsen