Foto: Dok. Pribadi
Mengawali karier di dunia modeling dan entertainment sejak di bangku SMA, Oxcel (29) memilih untuk mundur dan memutar haluan hidupnya. Setelah merilis clothing line miliknya sendiri pada tahun 2014, oxceloxcel, pemilik nama lengkap Adinda Natasha Oxcerila Paryana ini pun semakin menancapkan kakinya di dunia desain. Targetnya menyasar pasar internasional dengan konsep desain yang mengusung kebebasan.
Menjalani profesi sebagai fashion designer, dirasa lulusan jurusan Fashionstylist di Istituto Di Moda Burgo, Jakarta, sebagai pilihan yang tepat. Selain bisa berekspresi, ia juga masih punya banyak waktu untuk keluarga. “Saya bisa mengerjakan pola atau mengatur business plan di rumah," tutur istri dari Rhendie Arindra yang telah dikarunia dua anak ini.
Oxcel mengaku pertama kali tampil menunjukkan koleksi busananya adalah saat Grazia Indonesia mengajaknya tampil di acara Glitz and Glam di Jakarta Fashion Week (JFW 2014). “Waktu itu syarat dari Grazia adalah kami harus buka booth dan mengisinya dengan koleksi kami. Saya ingat, saat itu saya hanya punya beberapa barang, seperti baju, aksesori, dan sepatu. Untuk sepatu pun saya cari tukang untuk bikin sendiri. Surprisingly, dari situ permintaan untuk sepatu malah tinggi,” curhatnya.
Pemilihan nama oxceloxcel sebagai brand miliknya pun bukanlah tanpa sebab. “Saya menemukan fakta menarik bahwa nama ‘oxcel’ itu kalau dilihat dari cermin (mirroring), tulisannya akan tetap terbaca ‘oxcel’. Saya juga merasa nama saya cukup unik. Ini merupakan point penting karena dari situ pula lah saya menghargai bahwa setiap orang punya keunikan masing-masing. Jadi, saya menonjolkan nama sendiri. Ditambah pula ada simbol Libra di logonya, yang merupakan zodiak saya,” jelas pemilik akun Instagram @oxcel itu.
Dalam merancang koleksi oxceloxcel, ibu dua anak ini mengaku sangat ‘bebas’. Tidak ada aturan pasti yang mengikatnya saat menciptakan brand tersebut. Sebut saja dari segi konsep. Ia mengaku bahwa ‘enigmatic’ menjadi pilihannya. “Hal ini karena saya tidak punya satu tolak ukur yang pasti. Hanya saja, signature-nya adalah ‘wording’, desainnya bold, dan didominasi oleh warna gelap. Itu pun tidak menjadi patokan karena menurut saya warna itu punya energinya masing-masing,” katanya.
Menurut Oxcel, filosofi brand-nya adalah mengapresiasi setiap individu. Sesuai dengan tagline oxceloxcel adalah ‘Express yourself, your way!’. Desain oxceloxcel pun bisa dipakai oleh banyak orang. “Dengan satu desain, saya memberikan opsi bahwa baju ini bisa dipakai oleh si A, B, atau C, yang kepribadiannya berbeda-beda,” terang Oxcel.
Tidak heran jika desain unik oxceloxcel diperuntukkan bagi orang-orang yang haus akan kebebasan dan tidak suka diatur karena menurutnya berbusana adalah cara kita berkomunikasi atau berekspresi.
Meski begitu, ‘kebebasan’ yang diartikan Oxcel dalam rancangannya juga punya ‘pesan’. Karena Inspirasi dalam setiap desainnya itu berasal dari gejolak yang ia rasakan saat membuat sebuah desain. “Jujurlah dengan apa yang kita rasakan, melakukan apa yang kita inginkan, selama itu tidak berbahaya dan merugikan diri sendiri juga orang lain. Itulah yang saya aplikasikan di desain oxceloxcel,” ungkap wanita yang sempat bermain di film Mantan Manten (2019) itu. (f)
Baca Juga:
Ini yang Membuat Putri Marino Sempat Depresi Setelah Punya Anak
Natacha Ramsay-Levi, Nahkoda Rumah Mode Chloé
Clare Waight Keller, Pemimpin Givenchy Yang Merancang Baju Pengantin Meghan Markle
Topic
#profil, #desainer, #fashion