
Foto: Vini Damayanti
Setelah pebulu tangkis Korea Lee Yong-dae mengundurkan diri dari timnas, pencinta bulu tangkis di tanah air memiliki idola baru. Kali ini, pebulu tangkis putri asal Tiongkok, Chen Qingchen, yang menjadi pusat perhatian penonton BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 (BIOSSP 2017) yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini. Selama bertanding di event yang diselenggarakan pada 12-18 Juni lalu di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Qingchen yang baru berusia 20 tahun ini mendapatkan dukungan penuh dari penonton—selama dia tidak bertanding menghadapi pemain Indonesia. Mungkin inilah yang menyebabkan dirinya bersama pasangannya Jia Yifan, menjadi juara ganda putri di turnamen ini dengan mengalahkan ganda putri Korea yang merupakan juara All England, Chang Ye-na/Lee So-hee, dengan skor 21-19, 15-21, 21-10.
Gaya bermain Qingchen yang ekspresif sepertinya menjadi daya tarik bagi penonton JCC. Tidak jarang peringkat empat dunia ganda putri ini berteriak sambil mengepalkan tangan ke atas tiap kali memperoleh poin. Menurutnya saat di konferensi pers sehari menjelang berlangsungnya BIOSSP 2017 di Hotel Sultan, dia melakukan hal ini untuk memompa semangatnya karena tahu kalau poin demi poin sangatlah berharga.
Selain gaya mainnya yang ekspresif, penampilan fisiknya yang mungil dengan model rambut berponi ala Dora the Explorer membuat penonton mudah mengenali sosoknya. Tidak heran, fans Indonesia pun menjulukinya sebagai Dora. Ternyata, Qingchen pun menyadari julukan ini.
“Saya tidak keberatan dijuluki Dora. Saya, sih, senang-senang saja,” ujarnya sambil tertawa di konferensi pers hari Jumat, 16 Juni setelah mengalahkan pasangan Denmark Christinna Pedersen/Kamila Rytter Juhl di perempat final.
Memang sepanjang pertandingan, penonton tidak henti-hentinya meneriakkan nama ‘Dora’ ketika Qingchen bertanding. Tidak heran, dia pun selalu tersenyum setelah bertanding sambil melambaikan tangan kepada penonton. Ini juga terjadi saat Qingchen dan Yifan mengalahkan pasangan Indonesia, Ni Ketut Mahadewi Istarani / Anggia Shitta Awanda di babak semi final.
“Pertandingan ini cukup menyenangkan. Meski bertanding melawan tuan rumah, kami tetap mendapatkan perhatian khusus melalui si ‘Dora’,” jelas Yifan.

Foto: PBSI
“Pertandingan di ganda putri dimainkan dengan sempurna, kami berusaha memberikan penampilan maksimal 100% agar pertandingan ini makin menarik untuk para supporter,” jelas Qingchen setelah memenangi sektor ganda putri.


“Sangat menyenangkan memiliki banyak fans di Indonesia yang mendukung saya. Walaupun, saya bukanlah yang terbaik. Saya sangat mencintai Dora. Saya harap bisa kembali lagi ke sini tahun depan. Saya adalah Dora. Dora adalah saya. Mana fans Dora? Biarkan saya melihat kalian di kolom komentar di bawah ha ha ha.”
Keramahan peringkat 1 dunia ganda campuran ini dalam melayani fans baik di JCC maupun Instagram membuatnya dibanjiri pujian. Fans pun menilai pemain Tiongkok telah mengalami regenerasi yang baik, dari generasi pemain robot yang kaku menjadi generasi pemain yang sangat ramah dan menyenangkan. Kita tunggu kedatangan Dora, eh Qingchen lagi tahun depan! (f)
Baca juga:
Di Tengah Pemulihan Cedera Lutut, Liliyana Natsir Bersama Tontowi Ahmad Menjuarai BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017
Siap Menonton Pertandingan Bulu Tangkis BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017? Baca Dulu 10 Faktanya
Ingin Menonton Langsung Atlet-Atlet Top Dunia Bulu Tangkis Bertanding? Jangan Lewatkan 2017 Indonesia Open Super Series Premier!
Topic
#bulutangkis, #olahraga, #indonesiaopen