Health & Diet
Terobosan Teknologi Medis Atasi Tumor Otak

20 Oct 2017


Foto: dok. CBSC

 
“Setiap tahunnya angka penderita tumor otak di Indonesia terus meningkat, menembus angka 25.000 pasien!” ungkap Dokter Agus C. Anab, SpBS, di Seminar Media, Jumat (13/10). Dokter dari tim medis Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia ini menjadi pionir dalam upaya terobosan mengatasi tumor otak lewat metode keyhole surgery melalui alis mata.
 
Teknik keyhole surgery supra orbital approach atau operasi dengan lubang kecil sebesar 1-2 cm pada alis mata ini ditemukan oleh Prof. Axel Perneczky seorang ahli bedah saraf dari Jerman pada tahun 1999. Pada tahun 2008, dr, Agus C, Anab, SpBS berguru keterampilan teknik bedah ini secara langsung kepada Prof. Axel Perneczky, dalam sebuah workshop di Singapura. Dokter alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini kemudian kembali memperdalam ilmu dan keterampilannya dengan magang pada Prof. Nicolay Hofp, ahli bedah saraf anak didik Prof. Axel di Stutgart Jerman (2012).
 

Dibandingkan dengan teknik konvensional, metode keyhole surgery supra orbital approach ini  memiliki banyak kelebihan. Luka sayatan yang kecil membuat proses penyembuhan berjalan cepat, risiko infeksi kecil, perdarahan minimal, dan tidak meninggalkan bekas luka yang mengganggu penampilan, karena tersamar dengan alis mata. “Tentu yang paling utama ketika melakukan operasi tidak menyentuh atau merusak bagian otak yang lain,” tegas dr. Agus C. Anab, SpBS yang pernah mempresentasikan teknik ini di pertemuan Asia Oceania Skull Base Surgery Meeting di Mumbai, India tahun 2015.
 

Salah satu mantan penderita tumor di kepala, Amelia Genial (50) menjadi salah satu pasien asal Indonesia yang lolos dari kebutaan akibat tumor otak. “Saya menjalani operasi pengangkatan tumor September 2016. Kini saya bisa bebas beraktivitas kembali,” cerita wanita asal asal Sampit, Kalimantan Tengah, itu saat berbicara di kesempatan media briefing oleh CBSC, Jumat (13/10). 
 
Operasi selama enam jam yang ditangani oleh dr. Agus C. Anab, SpBS itu berlangsung sukses. “Bahkan alis mata saya kembali sempurna nyaris seperti tidak ada sayatan,” ungkapnya, senang. Para mantan pasien dari CBSC Indonesia membentuk komunitas berbagi pengalaman, bernama Brain and Spine Community. 
 
“Melalui komunitas ini, mereka juga dapat memperoleh informasi yang benar serta segera mendapatkan penanganan yang tepat guna untuk kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik," kata DR. Lilih Dwi Priyanto, M.MT, mantan pasien yang kini menjadi Ketua Brain and Spine Community. (f)


Topic

#tumor