Health & Diet
Tahun 2022, Perhatikan Kesehatan Mental

1 Jan 2022

kesehatan mental 2022
Foto: Freepik
 

Tahun 2021 telah tutup buku, namun perjuangan hidup masih terus berlanjut di 2022. Berganti tahun tidak serta merta akan bernafas lega dari tekanan di tahun sebelumnya. 
 
Pergantian tahun menjadi saatnya refleksi diri untuk menata ulang kembali kehidupan agar kesalahan sebelumnya tidak terulang. Namun banyak orang cenderung dilanda rasa cemas ketika pergantian tahun. Hati-hati, rasa cemas berlebihan tersebut justru bisa mengganggu kesehatan mental di tahun yang baru. 
 
Menurut Bridges to Recovery Beverly Hills, banyak orang dilanda depresi saat liburan, dan bagi beberapa orang tekanan tersebut memuncak pada malam tahun baru. Depresi ini salah satunya dipicu oleh harapan yang besar pada tahun yang baru. Terlalu menggantungkan banyak harapan akan menimbulkan rasa cemas jika tidak terealisasi. Fenomena ini semakin diperparah dengan situasi pandemi COVID-19 yang kini juga belum usai. Mereka yang mengalami hal ini sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental. 
 
Maraknya kasus depresi saat pergantian tahun juga membuat pengobatan mental banyak dicari. Bila sebelumnya pengobatan yang berhubungan dengan psikologi harus bertemu langsung dengan terapis, kini dengan kecanggihan dan teknologi yang mumpuni, terapi kesehatan mental juga dapat dilakukan secara virtual. Mulai dari streaming video terapi mental, berkonsultasi dengan ahli secara online, hingga mendengarkan suara menenangkan dari music streaming.

​Menurut studi yang diterbitkan pada World Journal of Psychiatry, pasien yang menerima layanan kesehatan mental melalui video call mengalami perubahan psikologis yang lebih baik daripada sebelumnya. 
 
Justin Chow,  Chief Marketing & Partnerships Officer WhiteCoat, sebuah layanan konsultasi kesehatan online via video, seperti dilansir dari herworld Singapura mengatakan pada tahun 2020 ada peningkatan jumlah pasien yang berkonsultasi secara online ke dokter untuk mengatasi stres dan kecemasan. "Data juga menunjukkan bahwa kesehatan mental melalui telekonsultasi adalah layanan yang paling banyak diminta oleh pengguna kami,” ungkap Justin.

Di masa pandemi COVID-19, terapi online dianggap banyak orang menjadi solusi di tengah sulitnya bertemu terapis secara langsung. Pada umumnya, ketika melakukan telekonsultasi kesehatan mental pertama kali, kondisi pasien akan diamati terlebih dahulu apakah cocok untuk telekonsul. Ini membantu pasien mengembangkan hubungan awal dengan psikolog yang hadir, dan memungkinkan psikolog untuk mendapatkan diagnosis awal dari kondisi mental pasien. Sebelum kemudian dilanjut dengan sesi terapi online. 

Tapi apakah terapi online ini seefektif terapi tatap muka? Berikut beberapa keuntungan terapi online untuk kesehatan mental: 

1/ Walaupun tidak bertemu langsung, terapi online di masa pandemi justru dirasa lebih efektif dan tidak kehilangan kehangatan dengan pasien. Konsultasi yang dilakukan secara virtual tidak perlu mengenakan masker, sehingga meski hanya melalui panggilan video, konsultan akan tetap terhubung karena dapat menangkap ekspresi wajah dan isyarat nonverbal lainnya.

2/ Sebagian orang mungkin merasa lebih nyaman ketika menjadi anonim saat melakukan konsultasi sehingga ia merasa lebih percaya diri. Selain itu, berada di ruang yang akrab seperti rumah sendiri juga dapat membantu seseorang menjadi rileks dan terbuka. Jika mempertimbangkan tingkat kenyamanan pasien tersebut, terapi online bisa sama efektifnya atau bahkan lebih efektif daripada terapi tatap muka.

3/ Meski ada anggapan platform online terapi tidak aman, namun pasien sebenarnya memiliki kontrol lebih besar atas informasi yang dibagikan saat melakukan terapi online. Misalnya, ada terapi online yang menawarkan opsi untuk menggunakan nama panggilan dan hanya menggunakan terapi berbasis teks atau audio. Lalu, setiap interaksi dengan terapis dapat dienkripsi. Sehingga kontrol tetap ada pada pasien. 

4/ Terapi online jauh lebih mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Selain itu, terapis yang tersedia juga berkualitas dan pasien dapat memilih psikolog yang diinginkan untuk melakukan sesi terapinya. (f) 



Baca Juga: 
Apa Itu Self Compassion dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
3 Langkah Dena Rachman Bangkit dari Childhood Trauma
Tantangan Psikolog Klinis Menjawab Kebutuhan Kesehatan Jiwa
 
 


Topic

#kesehatanmental, #telekonsultasi, #terapionline, #terapi, #2022