
Foto: Pixabay
YN - Makassar
Upaya Anda untuk tidak mengekspresikan keadaan emosi tampaknya Anda lakukan dengan terpaksa, sehingga menjadi beban baru buat Anda. Sikap Anda memang terlihat berubah, tetapi gejolak emosi dan kemarahan masih ada. Energi Anda habis digerogoti kemarahan yang terpendam. Inilah yang membuat Anda menjadi sesak dan merasa tidak bahagia.
Sebenarnya, yang perlu Anda lakukan adalah bukan menahan kemarahan, namun mengelola rasa marah itu menjadi kondisi netral, sehingga Anda bisa mendapat ketenangan. Cobalah kenali hal-hal atau faktor yang membuat Anda marah terhadap masalah ataupun orang-orang di sekitar Anda. Kebanyakan orang marah karena harapan, kebutuhan, atau keinginannya yang tidak terpenuhi. Cobalah latihan untuk bisa bertoleransi terhadap hambatan-hambatan ini.
Ubahlah kemarahan terhadap penyebab masalah, menjadi perhatian terhadap penemuan solusi. Dengan demikian, Anda tidak terpaku pada perasaan kesal atau kemarahan yang ada. (f)
Baca juga:
Mau Cepat Sembuh? Jangan Marah-Marah!
Seseorang yang Tidak Bersuara Saat Marah Berisiko Menderita Sakit Punggung
Ingin Lebih Bahagia? Awali Hari dengan Senyum
Topic
#Psikologi