
Foto: 123RF
Bukan Agar Langsing
Ajakan buka puasa bersama teman-teman kantor tak dapat dihindari Mira Saraswati (28). Sebagai pekerja asuransi yang membuatnya harus menjalin hubungan baik dengan banyak orang, seolah sudah menjadi ritual, bulan ramadhan adalah saatnya menjamu rekanan dan kolega. Belum lagi reuni dengan sahabat dan silaturahmi dengan keluarga besar. Bagi Mira yang telah satu tahun menerapkan clean eating diet, jamuan makan bisa jadi ajang ujian.
Pengertian clean eating menurut situs www.eatingwell.com adalah gaya hidup yang mengadopsi pola makan lebih memilih makanan tersehat. Sementara menurut ahli gizi Siti Muliana Sari, S.Gz clean eating tidak sama dengan diet untuk mengurangi berat badan. Pola makan ini tidak mengharuskan Anda mengurangi porsi makan, tetapi mengutamakan pada pemilihan bahan makanan dan cara pengolahan makanan. Karena tujuan utama dari pola makan ini adalah menjadikan tubuh lebih sehat, jika kemudian terjadi penurunan berat badan, itu adalah bonus. “Pola makan ini sangat baik utamanya untuk menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas dan diabetes,” papar Siti.
“Sebisa mungkin bahan makanan yang dipilih organik dan mengalami proses pengolahan seminim mungkin bahkan alamiah (raw), “ujar Siti. Intinya sedekat mungkin dengan apa yang disediakan alam. Ini artinya bumbu tambahan seperti pewarna, pengawet, pemanis, dan penguat rasa, yang digunakan pun sebisa mungkin dihindari. Makanan instan atau kemasan jelas big no no.
Namun, berbeda dengan raw food diet yang hampir tidak menggunakan panas api untuk memproses makanan, dalam clean eating diet, menggoreng makanan bukan ‘dosa’ selama mengunakan minyak yang sehat seperti minyak jagung, kanola, kelapa sedikit saja.
Clean eating menurut Siti sebetulnya mengarah pada healthy eating, yang menyarankan seseorang untuk mengonsumsi karbohidrat, protein, dan lemak setiap hari secara seimbang, hanya saja sumbernya yang baik. Misalnya, karbohidrat kompleks, protein baik seperti daging ayam tanpa kulit, dan lemak dari minyak zaitun.
“Pola makan ini tidak akan membuat seseorang kelaparan dan tersiksa, karena mereka yang menerapkannya masih bisa makan dengan porsi normal dengan waktu yang teratur, 3 kali makan besar dan 3 kali camilan dalam sehari,” ujar Siti.(f)
Topic
#puasadanlebaran