
Foto: Dok. Pribadi, Femina
Masa kecil yang dihabiskan di Belanda membuat Bara dekat dengan buku-buku resep berbahasa lokal. Penulis buku 99 Resep dari Dapur Saya ini mengidolakan Sri Owen, penulis senior yang terkenal dengan peredaran buku resepnya di luar negeri dan menjadi collectible items. Setelah menjadi juri MasterChef Indonesia, pria yang hobi membaca ini kini masih sibuk sebagai penyiar radio dan menjalani passion sebagai penulis buku resep.
1/ Bak Recepten
Penulis: Franssen, Hennie, Teubner, Christian, Wolter, Annette
Karena termasuk anak yang introver, ibunya memutuskan untuk memperkenalkan buku ini saat baru masih berdomisili di Belanda. Inilah buku pertama yang membuat Bara lupa tidur saking terpesona pada resep-resepnya.
Di buku ini, materi dasar baking, seperti teknik membuat sponge cake, aneka krim, hingga cara mengocok telur yang benar, diajarkan demi mendapat tekstur sponge cake yang sempurna. Seketika, Bara jatuh cinta pada dunia dessert!
2/ Koek en Gebak Praktischkoken
Penerbit: Time Life
Buku yang dihadiahkan bersamaan dengan Bak Recepten ini memiliki konten yang lebih ‘berat’. Karena sudah menguasai Bak Recepten, buku ini menantangnya untuk menaklukkan teknik yang ada. Ia sengaja membacanya bergantian, mempertimbangkan banyaknya teknik baking yang lebih sulit. “Saya pernah mencoba salah satu resepnya dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam, ha… ha… ha…. Saya puas dengan hasilnya,” ujarnya, bangga.
Buku ini menjadi cikal bakal Gula Goela Homemade Sweets & Savouries pada tahun 1995, yang diadaptasi menjadi program kuliner pertamanya di televisi.
3/ The Home Book of Indonesian Cookery
Penulis: Sri Owen
Walau buku ini tidak disertai dengan dokumentasi foto sebagai pendukung data, ilustrasi bahan dan penjelasan yang menarik langsung menarik perhatian Bara untuk mendalami bahan tradisional Indonesia. Buku ini menjadi salah satu inspirasi buku terbarunya, Dapur Nusantara dalam Rasa dan Rupa.
4/ Rijsttafel
Penulis: Fadly Rahman
Buku yang bercerita tentang jamuan pada tahun 1870-1942 ini ditulis Fadly Rahman melalui riset yang mendalam. Bagaimana akulturasi yang dihasilkan pada masa penjajahan ternyata malah dapat menciptakan tradisi baru.
“Saya serasa masuk ke dalam mesin waktu membayangkan jejeran pelayan Indonesia melayani para sinyo dengan nasi disertai deretan lauk berlimpah. Termasuk pengetahuan tentang bahan-bahan yang dibawa oleh kolonial Belanda ke Indonesia,” jelasnya. Ia bertekad menumbuhkan kecintaannya ini kepada masyarakat Indonesia agar selalu bangga dengan keanekaragaman kulinernya. (f)
Baca juga:
Tertarik Menjadi Cake Decorator? Chef Handi Mulyana Berbagi Buku Favoritnya Tentang Cake Decorating
Topic
#BukuKuliner, #BaraPattiradjawane