Food Story
Mengenal Tradisi Makan Ketupat

31 Mar 2025

Ketupat, kiblat papat lima pancer, dan seni kendalikan nafsu. Foto ilustrasi: Canva
 

Tradisi ketupat diperkirakan bermula saat Islam masuk ke tanah Jawa. Dari berbagai sumber yang ada, salah satunya mengatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah orang pertama yang memperkenalkannya kepada masyarakat Jawa.
 
Sunan Kalijaga memopulerkan Bakda Kupat, sebuah perayaan yang dimulai seminggu setelah Lebaran. Pada hari itu, hampir setiap rumah menganyam daun kelapa muda dan memasak ketupat. Setelah matang, ketupat dibagikan kepada kerabat yang lebih tua sebagai lambang kebersamaan.
 
Di sebagian kalangan, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai jimat. Ada juga tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan saat Lebaran dan Bakda Kupat. Di Bali, ketupat juga kerap dipersembahkan sebagai sesajian dalam upacara adat.

Simbolkan kebersamaan, jadi kenangan seru sih bikin ketupat bareng! Foto ilustrasi: Canva

Kiblat papat lima pancer

Bentuk persegi pada ketupat bukan tanpa makna. Bentuk ini melambangkan filosofi kiblat papat lima pancer, yang menggambarkan keseimbangan alam. Empat arah mata angin utama—timur, selatan, barat, dan utara—bertumpu pada satu pusat. Jika salah satunya hilang, keseimbangan alam pun akan terganggu.
 
Begitu pula dalam kehidupan. Ke mana pun kita melangkah, hendaknya tidak melupakan pancer—pusat yang melambangkan Tuhan.
 
Kiblat papat lima pancer juga dapat dimaknai sebagai empat jenis nafsu manusia:
 
1/ Nafsu emosional (amarah)
2/ Nafsu untuk memuaskan rasa lapar (lauwamah)
3/ Nafsu terhadap hal yang indah (supiyah)
4/ Nafsu untuk memaksakan kehendak (mutmainah)
 
Keempat nafsu ini harus ditaklukkan selama berpuasa. Dengan menyantap ketupat, kita menyimbolkan kemampuan mengendalikan nafsu-nafsu tersebut.

Antara isi dan bungkus 

Anyaman pembungkus dan isi ketupat juga memiliki makna tersendiri. Kerumitan anyaman mencerminkan berbagai kesalahan manusia, sementara warna putih ketupat (saat dibelah) melambangkan kebersihan dan kesucian hati.
 
Namun, beberapa literatur justru memberi tafsir sebaliknya. Nasi dianggap sebagai simbol nafsu duniawi (colek semua yang merasa 'belum makan' kalau belum ada nasi), sedangkan janur melambangkan hati nurani. Dengan demikian, ketupat mengajarkan agar manusia menutupi nafsu duniawinya dengan hati yang bersih. (f)

Baca juga:
Open House Besok? Kalio Ayam Ini Bakal Jadi Bintang Meja!
Bubur Sumsum Hijau Kuah Durian
Tak Cuma Hummus dan Falafel, Ini 8 Sarapan Khas Palestina Lainnya

 

Trifitria Nuragustina


Topic

#kuliner, #hariraya