
Foto: Instagram/@gettyimages, @hollywoodreporter, @usweekly
Tidak disangsikan lagi bahwa pidato Michelle Obama pada Konvensi Nasional Partai Demokrat minggu kemarin sukses menyentuh banyak orang. Selain cerdas dan berisi, dalam waktu singkat, Michelle dapat menyampaikan sekaligus meyakinkan orang mengikuti tujuan pidatonya, yaitu memilih Hillary Clinton.
Menurut penulis buku The Storyteller's Secret: From TED Speakers to Business Legends, Why Some Ideas Catch on and Others Don't, Carmine Gallo pada Forbes.com, pidato ibu negara Amerika Serikat tersebut sukses karena selain terstruktur, juga bisa membangkitkan emosi pendengarnya. Terlepas dari unsur politik dalam pidato Michelle, Carmine mengungkapkan beberapa teknik berbicara di depan umum, yang dapat kita tiru untuk kesuksesan berkarier .
1. Waktu pidato yang singkat
Pidato Michelle hanya berlangsung selama 14 menit. Menurut Carmine, kebanyakan pidato-pidato bersejarah di dunia memang hanya berlangsung sekitar 15-20 menit. Pasalnya, sulit menyampaikan emosi dari suatu pidato atau presentasi yang memakan waktu lama karena orang akan menjadi bosan dan pecah konsentrasinya.
2. Kalimat sederhana
Michelle Obama tidak menggunakan kata-kata yang rumit atau istilah-istilah yang sulit dimengerti orang awam. Sebaliknya, kalimat-kalimat Michelle tersebut pendek-pendek, kata-katanya sederhana, serta bergaya percakapan sehari-hari. Pidato Michelle pun mudah dipahami, maknanya bisa tersampaikan, dan siapa pun bisa mengerti isinya bila dibaca dalam bahasa tulisan.
3. Menggunakan contoh pengalaman pribadi
Pidato Michelle terasa mengena ke kehidupan masyarakat umum sebab dibarengi cerita pribadi ibu dua anak tersebut. Carmine berpendapat bahwa gaya bahasa seperti bercerita saat berbicara di depan umum adalah cara yang terbaik untuk menyampaikan isi pidato. Kita dapat membuat pendengar merasa terhubung satu sama lain sehingga mampu memahami makna pidato. Michelle Obama sendiri mencontohkan beberapa cerita mengenai suami dan kedua anaknya, Sasha dan Malia.
Menurut penulis buku The Storyteller's Secret: From TED Speakers to Business Legends, Why Some Ideas Catch on and Others Don't, Carmine Gallo pada Forbes.com, pidato ibu negara Amerika Serikat tersebut sukses karena selain terstruktur, juga bisa membangkitkan emosi pendengarnya. Terlepas dari unsur politik dalam pidato Michelle, Carmine mengungkapkan beberapa teknik berbicara di depan umum, yang dapat kita tiru untuk kesuksesan berkarier .
1. Waktu pidato yang singkat
Pidato Michelle hanya berlangsung selama 14 menit. Menurut Carmine, kebanyakan pidato-pidato bersejarah di dunia memang hanya berlangsung sekitar 15-20 menit. Pasalnya, sulit menyampaikan emosi dari suatu pidato atau presentasi yang memakan waktu lama karena orang akan menjadi bosan dan pecah konsentrasinya.
2. Kalimat sederhana
Michelle Obama tidak menggunakan kata-kata yang rumit atau istilah-istilah yang sulit dimengerti orang awam. Sebaliknya, kalimat-kalimat Michelle tersebut pendek-pendek, kata-katanya sederhana, serta bergaya percakapan sehari-hari. Pidato Michelle pun mudah dipahami, maknanya bisa tersampaikan, dan siapa pun bisa mengerti isinya bila dibaca dalam bahasa tulisan.
3. Menggunakan contoh pengalaman pribadi
Pidato Michelle terasa mengena ke kehidupan masyarakat umum sebab dibarengi cerita pribadi ibu dua anak tersebut. Carmine berpendapat bahwa gaya bahasa seperti bercerita saat berbicara di depan umum adalah cara yang terbaik untuk menyampaikan isi pidato. Kita dapat membuat pendengar merasa terhubung satu sama lain sehingga mampu memahami makna pidato. Michelle Obama sendiri mencontohkan beberapa cerita mengenai suami dan kedua anaknya, Sasha dan Malia.
“I will never forget that winter morning as I watched our girls, just seven and 10 years old, pile into those black SUVs with all those big men with guns. And I saw their little faces pressed up against the window, and the only thing I could think was, “What have we done?” See, because at that moment, I realized that our time in the White House would form the foundation for who they would become, and how well we managed this experience could truly make or break them.”
4. Mengulang kata-kata serupa untuk menegaskan
Dengan cara ini, pendengar makin diyakinkan dengan tujuan pidato. Pada beberapa bagian, Michelle Obama menggunakan kata-kata yang sama di awal kalimat. Pendengar pun makin memahami maksud dan isi pidato.
“And when I think about the kind of President that I want for my girls and all our children, that’s what I want. I want someone with the proven strength to persevere. Someone who knows this job and takes it seriously. Someone who understands that the issues a President faces are not black and white and cannot be boiled down to 140 characters..... I want a President with a record of public service, someone whose life’s work shows our children that we don’t chase fame and fortune for ourselves.”
5. Disampaikan dengan penuh penghayatan dan konsentrasi pada isi pidato
Pada saat berbicara, Michelle Obama tetap fokus pada isi pidato yang disampaikan. Dia tidak berpikir macam-macam, hanya menyampaikan isi pidato dengan penuh penghayatan sehingga terasa sangat emosional, penuh gairah sekaligus menyentuh. Hasilnya, mulai menit ke-11,30, Michelle menahan air mata saat berbicara.
“...so that today, I wake up every morning in a house that was built by slaves and I watch my daughters – two beautiful, intelligent, black young women – playing with their dogs on the White House lawn.”(f)
Dengan cara ini, pendengar makin diyakinkan dengan tujuan pidato. Pada beberapa bagian, Michelle Obama menggunakan kata-kata yang sama di awal kalimat. Pendengar pun makin memahami maksud dan isi pidato.
“And when I think about the kind of President that I want for my girls and all our children, that’s what I want. I want someone with the proven strength to persevere. Someone who knows this job and takes it seriously. Someone who understands that the issues a President faces are not black and white and cannot be boiled down to 140 characters..... I want a President with a record of public service, someone whose life’s work shows our children that we don’t chase fame and fortune for ourselves.”
5. Disampaikan dengan penuh penghayatan dan konsentrasi pada isi pidato
Pada saat berbicara, Michelle Obama tetap fokus pada isi pidato yang disampaikan. Dia tidak berpikir macam-macam, hanya menyampaikan isi pidato dengan penuh penghayatan sehingga terasa sangat emosional, penuh gairah sekaligus menyentuh. Hasilnya, mulai menit ke-11,30, Michelle menahan air mata saat berbicara.
“...so that today, I wake up every morning in a house that was built by slaves and I watch my daughters – two beautiful, intelligent, black young women – playing with their dogs on the White House lawn.”(f)
Topic
#michelleobama