
Kata androgini (androgyny) berasal dari bahasa Yunani: andro yang berarti pria, dan gyny yang berarti wanita. Menurut sosiolog Irwan Hidayana, ketika seseorang menampilkan karakter maskulin dan feminin sekaligus secara seimbang, maka ia bisa disebut dengan androgini. Tidak hanya dipergunakan untuk mendeskripsikan wanita yang gaya busana dan kepribadiannya mendekati pria, tetapi istilah ini juga dapat dipakai bagi para pria yang bergaya sebagai wanita, namun tetap berkepribadian pria.
Keinginan wanita bergaya seperti pria sudah bisa dilihat sejak tahun 1920-an. Kala itu musik jazz yang berkesan penuh gairah dan sarat dengan kebebasan seolah menjadi gaya hidup pada era yang dikenal dengan Jazz Age atau Flapper ini. Keinginan untuk mengekspresikan kebebasan, membuat para wanita melepas ‘beban’ korset yang terasa erat memberi lekuk tubuh, namun menekan dada mereka agar terlihat rata.
Gaya busana pun mengalami transformasi menjadi bersiluet lurus, longgar dengan pundak lebar, dan garis pinggang yang turun hingga pinggul. Bahkan, di era ini wanita rela memotong rambut mereka dengan gaya rambut superpendek dan lurus serta tak sungkan untuk merokok menggunakan tangkai panjang. (f)