
WFH membuat kita lebih fleksibel mengatur waktu kerja, tapi tetap harus disiplin. Foto: Pexels/Vlada Karpovich
Tahukah Sahabat Femina kalau tanggal 10 April adalah Hari WFH Sedunia alias Hari Bekerja dari Rumah Sedunia?
Work from Home (WFH) memang sudah biasa dilakukan para pekerja lepas (freelancer); dan untuk para pekerja kantoran makin gencar selama dan pasca-pandemi, serta masih berlaku hingga saat ini.
Hari WFH Sedunia diadakan sebagai pengingat bahwa bekerja dari rumah bisa meningkatkan keseimbangan hidup. Untuk beberapa industri, WFH adalah kesempatan mendorong sistem kerja yang sehat, fleksibel, serta produktif tanpa harus terjebak dalam rutinitas kerja yang pada.
Bagi pekerja lepas dan pekerja kantoran yang sedang WFH, tetap ada tipnya agar WFH kita sama produktifnya dengan bekerja di kantor. Coba tip berikut, agar WFH kita lebih efektif.
1/ Punya jadwal kerja
Work from Home tentu berlaku di hari kerja. Meski WFH fleksibel, jam mulai dan berakhir kerja pun sebaiknya mengikuti jam kerja di kantor.
Strategi ini akan membantu kita lebih disiplin, apalagi WFH yang minim pengawasan kadang-kadang bisa bikin kita malas-malasan.
Karena itu, penting untuk memiliki jadwal kerja, dan mematuhinya.
Jika jam kerja kantor kita 09.00-18.00, artinya pukul 09.00 kita sudah siap di depan laptop, atau sudah menyiapkan diri untuk rapat daring. Tentunya karena di rumah kita bisa sambil makan pagi, atau sekalian merapikan kamar.
Buatlah daftar tugas harian atau mingguan lengkap dengan prioritas pekerjaan, agar kita tetap fokus. Disiplinkan diri untuk tidak keasyikan main medsos atau nonton di jam kerja.
Tapi, jangan lupa sisihkan juga waktu istirahat secara teratur (makan siang, salat, peregangan, dan sebagainya), serta akhiri WFH sesuai jam kerja. Jika kita lebih suka menyelesaikan pekerjaan di malam hari, silakan saja, tapi pastikan tidak mengganggu waktu pribadi.
2/ Tentukan ruang kerja
Tidak semua punya ruang kerja khusus; biasanya kamar yang jadi ruang kerja. Namun di mana pun itu, sebaiknya ruang kerja ini memiliki meja dan kursi yang ergonomis, sehingga mendukung postur tubuh dengan baik saat bekerja.

Usahakan area kerja kita nyaman dan minim gangguan. Foto: Pexels/Vlada Karpovich
Sebagai ruang kerja, pastikan area ini tidak diganggu dengan urusan rumah tangga atau teriakan bocah, serta memiliki pencahayaan yang terang. Lebih sehat lagi jika kita bisa membuka jendela dan memanfaatkan sinar matahari sebagai pengganti lampu meja di siang hari.
Jika kita penghuni kos, sebisa mungkin, definisikan area kecil di kamar kos sebagai area kerja. Ini bisa berupa sudut meja, bagian tempat tidur yang diatur khusus, atau menggunakan sekat visual sederhana (misalnya, rak buku kecil atau kain gantung) untuk membedakan area kerja dari area istirahat.
3/ Gunakan alat komunikasi yang tepat dan koneksi cepat
Alat komunikasi tepat membantu interaksi dengan tim dan atasan. Pastikan tidak ada cerita laptop atau smartphone sedang di-charge jauh dari area kerja kita.
Pastikan juga koneksi internet yang stabil dan perangkat kerja yang berfungsi dengan baik. Gunakan peranti lunak dan aplikasi yang mendukung produktivitas, apalagi jika kita lebih sering WFH daripada bertemu di kantor.
Penting juga untuk mematikan notifikasi yang tidak penting di smartphone dan laptop selama jam kerja.
4/ Berpakaian seperti sedang di kantor
Meski rapat daring off-cam, mempersiapkan diri dengan berpakaian rapi seperti akan ke kantor bisa membantu kita masuk ke dalam mindset kerja. Ada juga yang merasa lebih produktif jika berpakaian rapi saat WFH.
Selain itu, kita pun gak perlu terbirit-birit seandainya ada rapat dadakan yang menuntun on-cam.
5/ Komunikasi yang baik
Komunikasikan kepada anggota keluarga mengenai jam kerja kita dan kapan kita tidak boleh diganggu.
Untuk anak kos, jika memungkinkan dan memang perlu, bicarakan dengan teman kos kita mengenai jam kerja kita dan kapan kita membutuhkan waktu yang tenang untuk bekerja.
Komunikasikan pula jadwal lain kita saat WFH kepada tim di kantor. Mungkin ada waktu tertentu kita harus menjemput anak atau les. Komunikasi itu penting agar bos tidak ngomel-ngomel sulit menghubungi kita padahal kita sedang jadwal check-up ke dokter.
6/ Ada waktu istirahat
Seperti poin 1, ada jadwal kerja, ada pula jadwal istirahat. Hal ini sering terlewatkan karena WFH sering membuat kita terlalu fleksibel, dan melupakan poin penting ini.

Waktu istirahat saat WFH itu penting, tapi jangan kebablasan. Foto: Pexels/Vlada Karpovich
Perhatikan kesehatan fisik dan mental kita. Bentuk simpelnya adalah makan siang bersama keluarga. Atau, sempatkan diri untuk bangun dan bergerak setiap 30-60 menit. Lakukan peregangan, menjauh dari layar dan melihat pemandangan, atau jalan santai di sekitar rumah di sore hari.
7/ Evaluasi diri secara berkala
Meninjau kembali bagaimana kita bekerja dari rumah bisa membantu kita meningkatkan efektivitas kerja.
Jika kita merasa lebih produktif saat bekerja di kantor dibandingkan WFH, bicarakan lagi jadwal kerja dengan atasan untuk mendapatkan solusi terbaik, tanpa mengorbankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Baca juga:
3 Hal Penting ini Menarik Dicoba dalam Berbisnis Tahun 2025 Nanti
Percaya Diri Jadi Pemimpin Perempuan yang Tangguh dan Inspiratif
6 Tips Jaga Kesehatan Mental yang Wajib Dilakukan Perempuan Bekerja
Zornia Harisantoso