Trending Topic
Hari Pusaka Dunia, Olahraga Nusantara sebagai Kekayaan Pusaka Bangsa

19 Apr 2016


Foto: dok. BPPI

Indonesia memiliki beragam Olahraga Nusantara yang unik dan sarat dengan kearifan lokal. Makna filosofis yang terkandung di dalamnya bahkan terentang dalam nilai kebersamaan, pengertian, sportivitas, berpikir kritis, toleransi dan berdimensi cinta tanah air. Sebut saja seperti Pencak Silat, Lompat Batu (Nias), Galah Asin, Kelereng, Egrang, Bakiak, Benteng, Congklak atau Dakon, Karapan Sapi, Perahu Naga, Sepak takraw, dan lainnya.

Hari Pusaka Dunia atau World Heritage Day yang secara serentak diperingati setiap tanggal 18 April di berbagai belahan dunia, tahun ini mengambil tema “The Heritage of Sport”. Indonesia turut berperan aktif merayakannya melalui Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) yang merupakan anggota International National Trust Organisation (INTO). Tema global tersebut kemudian diterjemahkan kedalam “Memasyarakatkan Olahraga Nusantara” sebagai salah satu bagian dari kekayaan pusaka budaya tak ragawi (Intangible Heritage).

Selain olah fisik, di dalamnya pun turut terkandung kecakapan dan ketrampilan, jiwa besar dan kekompakan sebagai tim yang tercermin dalam olahraga dan permainan yang sangat kaya di Indonesia. Turutan berikutnya adalah keragaman dan keunikan pakaian yang dikenakan, irama yang mengiringi, filosofi yang ditebarkan serta secara tidak langsung membentuk ruang-ruang yang bersejarah seperti Gelora Olah Raga, lapangan, alun-alun dan tempat pelaksanaan olahraga lainnya.

Melalui acara ini, BPPI dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) dan International National Trusts Organization (INTO) sebagai induk organisasi pelestarian sedunia, bersama-sama mendorong kepedulian, kecintaan dan upaya untuk meneruskan kekayaan olahraga nusantara sebagai modal pembentukan jiwa sosial yang positif dari setiap individu dalam membangun bangsanya.

Hadir dalam acara ini Pia Alisjahbana, Pendiri dan Dewan Pembina BPPI, para Duta Besar dan mitra pelestari dari berbagai daerah di Indonesia. Pia mengatakan, “Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003 menyatakan, Pusaka Indonesia adalah mencakup pusaka alam, pusaka budaya, dan pusaka saujana,” ujar Pia. Adapun, pusaka alam (natural heritage) adalah semua bentuk bentukan alam ciptaan Tuhan yang istimewa.

Pusaka budaya (cultural heritage) mencakup semua hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa dari lebih 500 suku bangsa di Tanah Air Indonesia baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai kesatuan bangsa Indonesia juga dalam interaksinya dengan budaya lain sepanjang sejarah keberadaannya. Pusaka budaya mencakup pusaka ragawi (tangible) dan pusaka tak ragawi (intangible). Dan yang terakhir adalah kekayaan Saujana (cultural landscape), yaitu gabungan pusaka alam dan pusaka budaya dalam kesatuan ruang dan waktu.

Seluruh acara Hari Pusaka Dunia 2016 di auditorium Galeri Indonesia Kaya tanggal 18 April ini secara bersamaan disiarkan dengan teknologi live streaming, di http://www.indonesiakaya.com/galeri-indonesia-kaya/streamingtc dan portal www.bppi-indonesianheritagetrust.org untuk mengakses kumpulan video pusaka olahraga Indonesia.