Ada yang bilang kalau wanita sangat bergairah pada saat menstruasi. Namun, ada juga sumber lain yang mengatakan menstruasi justru menurunkan gairah wanita. Keduanya nggak salah, kok, karena dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes dari Siloam Hospital Semanggi dan Simatupang, punya penjelasannya.
 
Pengaruh hormon
Sebenarnya bukan menstruasi yang memengaruhi gairah seksual seorang wanita. Justru hormon yang menjadi salah satu pemicu gairah pada saat wanita kedatangan tamu bulanan.

“Kenyataannya, hormon estrogen menurun di awal menstruasi. Penurunan hormon estrogen inilah yang membuat libido wanita juga ikut menurun. Ditambah lagi wanita biasanya mengalami rasa kram perut akibat kontraksi rahim untuk mengeluarkan darah haid di awal-awal menstruasi. Beberapa hari kemudian, barulah hormon estrogen dan hormon testosteron akan meningkat. Pada hari-hari tersebut wanita cenderung mudah terangsang. Meski begitu, gairah seksual wanita pada saat menstruasi bersifat subjektif,” ujar dr. Dara.

Faktor lain
Pada dasarnya, nih, gairah wanita terbagi dua, yaitu sebelum dan sesudah masa menopause. 

“Pada masa reproduksi di usia 20-40 tahun, gairah seksual dipengaruhi oleh hormon, aktivitas fisik seperti olah raga, serta lingkungan di sekitarnya—termasuk pekerjaan dan keluarga.”      

Nah, memasuki usia menopause yang umumnya dialami wanita berusia 45-55 tahun, gairah seksual akan menurun secara alamiah. Penyebabnya adalah kinerja ovarium yang menurun dan akhirnya berhenti sama sekali untuk menghasilkan hormon reproduksi.

Namun, bukan berarti aktivitas seksual jadi ikut berhenti pada saat wanita mencapai usia menopause, ya. Selama kita menginginkannya, aktivitas ini masih tetap bisa dilakukan sebagai rekreasi. Bedanya, kita tidak akan hamil saat melakukannya dan butuh bantuan pelumas untuk mengatasi kekeringan pada vagina.
  
‘Puasa’ dulu
Meski ada wanita yang merasakan peningkatan gairah saat menstruasi, dr. Dara tidak menganjurkan kita untuk bercinta dengan pasangan.

“Selain bertentangan dengan ajaran agama, darah haid akan membuat suasana bercinta tidak nyaman. Yang terpenting, aktivitas ini dapat memicu tumbuhnya kista endometriosis.”

Sayangnya, hal ini belum sepenuhnya disadari oleh pihak pria.

“Jika pria tetap menginginkan bercinta saat pasangannya mengalami menstruasi, sebaiknya pilih aktivitas seks selain sanggama pervaginam,” dr. Dara menegaskan.
 
Jika kita termasuk wanita yang kurang bergairah saat menstruasi, tiga risiko bercinta saat menstruasi bisa didiskusikan dengan pasangan untuk menunda aktivitas seksual:
1. Rentan tertular penyakit
Pasalnya saat menstruasi kondisi leher rahim lebih terbuka yang menyebabkan darah mudah keluar. Kita pun lebih mudah terpapar infeksi menular seksual.
 
2. Rentan infeksi
Saat menstruasi, kadar potential Hydrogen (pH) vagina lebih rendah, maka tingkat keasamannya pun berkurang. Kondisi ini memungkinkan untuk terjadinya infeksi jamur atau bakteri.
 
3. Kehamilan tidak terduga
Meski kecil, risiko kehamilan tetap ada bila kita berhubungan seksual saat menstruasi tanpa pengaman atau kontrasepsi. (f)
 

---

Topic

#menstruasi

---