
Dok: Femina
New York Fashion Week, Paris Fashion Week, Dubay Runway hanyalah 3 dari sekian banyak pergelaran pekan mode dunia yang sudah ditaklukkan Madeline Stuart (22), penyandang down syndrome yang menjadi model profesional. Maddy, nama kecilnya, tampak bahagia ketika berada di atas panggung, saat mendapat sambutan meriah, dan berinteraksi dengan orang banyak. Ia tampak tidak berbeda dari wanita muda seusianya. Tapi perjuangan Ibu Maddy, Rossane Stuart untuk sampai ke titik ini sangatlah hebat dan penuh liku. Ia menuturkan kisahnya kepada femina melalui Gracia Danarti, di sela-sela kunjungan Maddy ke Jakarta pada Maret lalu.
“Mum, Aku Ingin Jadi Model”Banyak orang kerap bertanya, bagaimana saya membawa putri saya, Maddy, sampai pada titik ini, penyandang down syndrome (DS) yang menjadi model profesional? Inilah cerita saya, Rossane Stuart.
Selama tiga hari sejak kelahiran Maddy, saya terpuruk dalam kesedihan yang sangat dalam. Hari-hari berat yang saya isi dengan tangis pilu, marah, dan kecewa yang campur aduk. Hati saya sangat hancur ketika mengetahui saya melahirkan anak perempuan dengan DS, lengkap dengan kondisi gangguan jantung. Ibu mana yang tidak terkejut dan shock.
Namun, tiga hari berlalu, saya sampai pada titik kepasrahan. Kondisi yang memutarbalikan hati saya dan membuat saya memiliki kekuatan untuk menerima kondisi Maddy dengan besar hati. Entah dari mana datangnya, tapi saat itu saya memutuskan bahwa kami akan baik-baik saja dan tidak ada alasan untuk melihat ke belakang.
Saya pun bangkit. Demi Maddy, saya akan mengupayakan apa pun untuknya, bekerja keras 110 persen sebagai orang tua. Saya tidak mau menyesal di kemudian hari, hanya karena saya berupaya 50 persen saja untuknya.
Segala kebutuhan Maddy berusaha saya penuhi. Di usia sekolah, Maddy masuk ke sekolah biasa hingga kelas 5. Setelah itu, ia melanjutkan ke sekolah khusus, dan menjalani terapi bicara dan okupasi. Terapi yang hingga kini masih ia jalani, meski usianya sudah 22 tahun.
Bagi penyandang DS saat terbaik untuk belajar adalah antara usia 16 hingga 30 tahun. Itulah mengapa saya ingin Maddy terus mendapatkan terapi terbaik. Karena saya percaya, suatu hari nanti dia bisa berbicara dengan lancar.
Pada suatu hari, pulang sekolah dia menangis. Dia mengeluh tidak bisa leluasa bermain dengan teman-temannya. Tubuhnya terlalu besar dan overweight. Saat itu saya tersadar, saya harus melakukan sesuatu.
Saya memutuskan membuang semua junk food dari daftar makanan hariannya dan hanya memberinya makanan sehat. Saya juga memastikan dia rutin berolahraga tiap hari. Hasilnya, dalam beberapa bulan berat badan Maddy turun hingga 20 kilogram.
Yang menyenangkan, jika sebelumnya sering sakit dan gampang terserang flu, setelah berat badannya turun, Maddy menjadi sangat sehat. Ini membuat saya yakin bahwa kondisi anak DS benar-benar tergantung pada yang merawatnya.
Dengan tubuh sehat dan ringan, Maddy lebih leluasa melakukan aktivitas, termasuk menari, akting, dan cheerleading yang menjadi hobinya. Saya pun percaya diri membawanya ke satu event besar tahunan di awal musim dingin 2015 di Brisbane, Australia, kota tempat tinggal kami.
Di acara fashion parade tersebut, Maddy sangat terkesan melihat begitu banyak model berjalan di atas catwalk. Seketika dia mengatakan kepada saya, “Mum, aku ingin jadi model!”. Kata-kata ini menjadi semacam ‘perintah’ bagi saya untuk membantu Maddy mewujudkannya. Saya tahu ini butuh kerja keras dan dedikasi luar biasa. Saya katakan kepada Maddy, jika dia bersungguh-sungguh, saya akan sepenuhnya memberi dukungan.
Tidak lama setelah itu, saya merancang satu sesi foto untuknya. Hasilnya luar biasa. Yang terlihat adalah seorang perempuan cantik yang glamor. Ketika mempunyai anak dengan disabilitas, kita akan berpikir bahwa 'anak perempuan saya cantik, saya akan mencintainya, dia akan tinggal di rumah bersama saya selamanya'. Dan itu terjadi pada saya. Hingga saya melihat foto-foto Maddy yang begitu menakjubkan dan membuat saya berpikir bahwa saya harus membagikan kisahnya sebagai inspirasi.
Foto dan kisah Maddy menjadi viral dalam waktu singkat, dilihat oleh jutaan orang dalam beberapa hari dan dipublikasikan di banyak negara. Setelah itu orang mulai mengontak kami, untuk wawancara di televisi, iklan bermacam produk, dan akhirnya Maddy mendapat kesempatan berjalan di catwalk New York Fashion Week. Impiannya terwujud!
Baca selanjutnya: Membawa Misi
Topic
#difabel, #profil, #fashionweek, #model