Trending Topic
Twitter Luncurkan Notifikasi Khusus Kekerasan Berbasis Gender

22 Jun 2020


Foto: Unsplash
 
Sebagaimana telah disampaikan oleh Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB); karantina wilayah yang diumumkan secara global selama pandemi COVID-19 menyebabkan 'gelombang yang mengkhawatirkan' dalam kekerasan berbasis gender. Di samping itu, ketidaksetaraan gender diperparah dengan adanya tanggung jawab untuk merawat anggota keluarga yang rentan di rumah, seperti anak kecil dan lansia. Peran ini cenderung dibebankan pada wanita.
 
Menanggapi lonjakan kekerasan berbasis gender secara global sebagai dampak dari isolasi selama pandemi COVID-19, media sosial Twitter luncurkan notifikasi khusus untuk kekerasan berbasis gender di tujuh negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
 
Saat pengguna mengetik atau melakukan pencarian terkait kekerasan berbasis gender, akan muncul notifikasi dalam bahasa Indonesia yang akan mengarahkan mereka ke hotline dan laman informasi yang disediakan oleh lembaga dimana mereka dapat mencari bantuan, sekaligus mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
 
Twitter merupakan perusahaan teknologi pertama yang meluncurkan notifikasi khusus terkait kekerasan berbasis gender.

“Kami bangga dapat meluncurkan fitur unik ini untuk membantu mengatasi kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kami berterima kasih atas kolaborasi dan dukungan yang telah diberikan oleh para mitra kami di Indonesia. Semoga inisiatif ini dapat membantu menjangkau audiens dari mitra kami yang membutuhkan bantuan di masa pandemi COVID-19 dan seterusnya,” ujar Agung Yudha, Twitter Public Policy Director, Indonesia & Malaysia.  
 
Melalui kemitraan erat dengan UN Women Asia Pasifik yang berperan sebagai penasehat, LSM terkemuka, serta lembaga negara; layanan ini sudah tersedia di tujuh negara. Negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Korea Selatan, dan Vietnam. Layanan ini rencananya akan diperluas ke negara-negara lain dalam beberapa bulan mendatang.
 
Kolaborasi berbagai pihak terkait, seperti publik, swasta, maupun LSM merupakan kunci untuk memerangi masalah kompleks berbasis kekerasan gender. Layanan notifikasi #ThereIsHelp dalam kemitraan ini akan memastikan masyarakat dapat mengakses dan mendapat bantuan ketika mereka membutuhkannya.

Di Indonesia, Twitter bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta dan Komisi Nasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
 
“Sebagai Lembaga Bantuan Hukum yang fokus pada pendampingan dan bantuan hukum bagi wanita yang mengalami ketidakadilan, kekerasan, dan berbagai bentuk diskriminasi; LBH APIK mengapresiasi kontribusi perusahaan teknologi dalam menanggulangi kekerasan dan ketidakadilan khususnya bagi perempuan di Indonesia. Upaya penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan advokasi kesetaraan hukum merupakan peran berbagai pemangku kepentingan, mulai dari tataran individu, sosial, hingga pembuat kebijakan dan penegak hukum,” ujar Siti Mazuma, Direktur LBH APIK Jakarta.
 
Siti berharap kolaborasi tersebut dapat membantu LBH APIK menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan atau pendampingan.



Lanjut ke halaman berikutnya.



BACA JUGA:
Sambut Hari Keluarga Nasional, Facebook Luncurkan Grup Pengasuhan Anak
Pandemi COVID-19 Menyebabkan Jumlah Langkah Kaki Menurun dan Aktivitas Berbasis Olahraga Meningkat
Meningkatnya Tren Pesanan Makanan dan Belanja Online di Masa PSBB, Penyumbang Terbesar Sampah Rumah Tangga



 


Topic

#twitter, #KDRT, #ketidaksetaraangender

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?