Trending Topic
Sajak Sri Mulyani: Puisi Menyayat Hati Untuk Korban Lion Air JT 610

31 Oct 2018


Dok. Unsplash
 

Pada kamu yang malam tadi berdebat dengan istri. Merasa lelah mendengar keluhannya yang tak henti. Membawa kesal itu dalam tidurmu, sehingga emosi belum reda pagi ini..

Berpelukanlah sebelum pamit berangkat kerja nanti.

Karena bisa jadi,
Inilah waktumu melihatnya terakhir kali..

Pada kamu yang akhir akhir ini merasa hidup berat sekali. Kelelahan mengurus rumah sendiri, tumpuk seterikaan tanpa henti, kepusingan mengatur tagihan yang datang bertubi. Lalu diam diam, kau rutuki karier suamimu yang tidak juga naik posisi...

Sambutlah ia ketika pulang nanti.

Katakan betapa bersyukurnya memiliki suami yang senantiasa bekerja keras dan menjaga kehalalan gaji. Ucapkan terimakasih dengan tulus hati.

Kau tidak pernah tahu,
Bisa jadi untuk melakukannya esok, kau tak lagi punya waktu..

Pada kamu yang hari ini merasa pusing mendengar berisiknya anak di rumah. Padahal sepulang dari kantor mata rasanya hanya ingin terpejam dan badan butuh rebah.  Lalu diam diam, kau simpan itu menjadi emosi marah..

Tersenyumlah lebar buat mereka hari ini.
Saat hendak pergi, dan saat nanti pulang kembali.

Luangkan waktu untuk menatap wajah mungil itu yang bercerita riang tentang hari harinya padamu. Dengarkan intonasi suaranya. Rekam baik baik binar mata dan ekspresi mereka.

Karena sungguh bukan sebuah ketidakmungkinan,
Besok lusa tak ada lagi kesempatan..

**

Kebersamaan menahun seringkali membuat kita lebih mudah mendeteksi kekurangan, daripada menemukan kebaikan.

Lebih lancar memberi kritik, daripada memberi apresiasi.

Lebih cenderung mengeluh. Dan lupa mensyukuri satu sama lain.

Padahal kita tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan berhenti. Bisa jadi hari ini. Bisa jadi besok. Bisa jadi sebentar lagi.

Hargai setiap momen yang kita punya saat ini.

Minta maaf selagi bisa.

Berterimakasih selagi masih ada waktu.

Bercanda, berbincang, tertawa..., selagi kesempatan masih ada.

Berpelukanlah.

Selagi hangat tubuhnya masih bisa dirasa.

***

Deep condolence untuk seluruh awak dan penumpang Lion Air JT610..

Yang diantaranya ada seorang Ayah, yang pagi kemarin baru saja pamit bekerja setelah menghabiskan weekendnya untuk mengunjungi anak istri yang tinggal di Jakarta. Melepas rindu setelah sepekan tak bertemu.

Ada juga seorang Ibu yang semalam masih bercanda dengan putri kesayangannya. Menemaninya tidur.  Lalu paginya berangkat untuk dinas luar kota. Bekerja. Menjemput pahala.

Dan ada pula seorang lelaki yang baru menikah dua hari. Kemarin pagi mengecup istrinya di bandara. Mesra. Sembari meminta doa. Sebelum terbang mencari nafkah pertamanya.   

*

Kita betul betul gak pernah tau.

Bisa jadi salam yang kita berikan hari ini, adalah salam terakhir buat orang orang tercinta.

Lakukanlah selagi bisa....

 
Entah bagaimana mulanya, puisi ini menjadi viral dengan menyantumkan nama mantan Direktur Bank Dunia ini pada judulnya. Banyak yang menyangka bahwa puisi ini adalah tulisan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Namun, hal ini telah diklarifikasi oleh Nufransa Wira Sakti, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, dalam akun Facebooknya.

"Banyak yang menanyakannya kepada saya. Dan setelah saya konfirmasi,  beliau menyatakan tidak membuat tulisan tersebut. Setelah saya cari-cari informasi, sajak yang sangat bagus dan menyentuh ini adalah buah karya dari Jayaning Hartami."

Pada unggahan pernyataan tersebut, sang penulis puisi Jayaning Hartami, S.Psi. pun berterima kasih atas klarifikasi yang telah dilakukan oleh Nufransa. Rasa sedih dan empati membuat Jayaning menggubah sebuah puisi. Lantas, puisi indah ini menjadi viral di dunia maya. 

Dugaan masyarakat kalau puisi itu ditulis oleh Sri Mulyani terjadi karena diantara 181 penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang Jawa Barat adalah  21 pegawai dalam Kementerian Keuangan. Ibu Sri juga sempat datang ke media center untuk mengecek daftar penumpang. Seluruh jajaran kementerian dan masyakarat Indonesia, berduka. (f)


 


Topic

#lionair, #puisi, #srimulyani