Trending Topic
Saatnya Bebas dari Bullying! Miliki #MentalMerdeka

17 Aug 2016

 

Foto: Dok. Femina

Selamat Hari Kemerdekaan! Sudahkah Anda merdeka dari semua tekanan di sekitar Anda? Sudah saatnya kita bebas dari bullying! Stand up and speak out!

Apa yang dimaksud dengan bullying? Bully adalah tindakan mencemooh secara agresif untuk merendahkan atau mempermalukan seseorang di hadapan orang lain. Para pelaku bully akan merasa lebih hebat karena mampu membuat si korban lemah. Biasanya, para pembully adalah individu yg sebetulnya tidak percaya diri.

Bullying ada di mana saja, di rumah, sekolah, dan dunia kerja. Bentuknya pun beragam, tak hanya verbal, juga fisik & emosional. Para orang tua harus waspada. Menurut riset UNICEF: 84% siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah. Tak hanya murid, pelakunya juga guru & petugas sekolah. Sedangkan ICRW mencatat, 75% siswa mengaku pernah melakukan kekerasan di sekolah!

Di rumah, orang tua juga bisa menjadi pelaku bully pada anak. Misalnya, dengan komentar kasar atau membandingkan dengan anak lain. Diam-diam, anak akan menyimpan memori itu hingga dewasa dan mengubah perilakunya perlahan. Efek bullying tak berhenti begitu saja. Korban bisa jadi pelaku bully saat dewasa. Di tahap terburuk, selain depresi, korban bisa bunuh diri yang disebut bullycide.

Tidak heran, di dunia kerja juga rentan bullying. Siapa saja mereka? Atasan & kolega yang kasar, suka menindas dengan tumpukan pekerjaan, atau justru Anda tak dianggap ada. Pendapat Anda diabaikan atau dicerca saat rapat, hingga tidak diberikan kesempatan berkembang karena dianggap tidak mampu.

Jangan salah. Walau hanya gurauan biasa, jika itu membuat Anda tidak nyaman & tertekan, itu sudah bentuk bullying. Sayangnya, makin banyak orang yang tidak sadar mereka telah melakukan bullying. Korbannya pun lebih banyak memilih diam dan tidak melawan. Padahal, merasa terganggu dan sakit hati. Kalau Anda, termasuk yang mana? Korban atau justru pelaku bullying?

Di era digital ini, cyberbullying juga mengancam kita di timeline. Hati-hati, jarimu bisa jadi harimaumu! Tanpa sadar, lewat satu postingan status atau tweet, kita bisa jadi korban bullying atau justru malah jadi pelakunya.

Bagaimana kita harus bereaksi pada bullying? Selama bully tidak mengancam keselamatan, abaikan si pelaku. Jangan direspons dan tak perlu membesarkan masalah. Tapi jika sudah merasa sangat terganggu dan mengancam keselamatan, segera laporkan ke pihak yang berwenang. Jangan biarkan berlarut-larut.

Jika anak Anda yang mengalami bullying, pelecehan, atau kekerasan di sekolah, cek cara menyikapinya di sekolahaman.kemdikbud.go.id

Ingat! Setiap orang punya hak yang sama untuk merasa aman, dihargai dan diterima di pergaulan mana pun. Yuk, mulai bangun #MentalMerdeka yang berani, percaya diri, & tangguh. Mulailah dari diri sendiri, lalu bagikan semangat ini ke keluarga, komunitas, dan kantor. Selama kita saling berlaku adil satu sama lain, akan tercipta kenyamanan untuk berinteraksi. Setuju?

Nah, apa cara Anda untuk menghentikan bullying di sekitar Anda? Sharing di media sosial Anda dengan tagar #MentalMerdeka dan mention Twitter @FeminaMagazine. Ikuti berbagai artikel tentang bullying dengan klik topic #MentalMerdeka.

Kampanye #MentalMerdeka FeminaGroup ini didukung oleh Negeri (Kita) Sendiri. @NegeriID (f)


Topic

#MentalMerdeka