Foto: Shutterstock
Pancasila merupakan pengejawantahan dari tekad bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang satu di atas segala perbedaan. Sejalan dengan tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 yaitu ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia’, Unilever Indonesia percaya bahwa semangat untuk memajukan kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas menjadi salah satu modal utama dalam membangun Indonesia yang bersatu, berkeadilan sosial,dan beradab. Hal tersebut diungkap oleh Hernie Raharja Chair Equity, Diversity, and Inclusion (ED & I) Board Unilever Indonesia dalam siaran pers yang diterima femina.
Demi mendukung hal tersebut, Hernie lebih lanjut menjelaskan tentang upaya Unilever Indonesia dengan mempertajam tiga pilar utamanya yaitu Kesetaraan Gender, Kesetaraan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma. “Komitmen ini kami wujudkan baik melalui inisiatif korporat ataupun melalui program dan kampanye yang dilakukan oleh brand-brand kami,” terang Hernie.
Berbagai pencapaian telah dilakukan, salah satunya dalam hal komposisi kepemimpinan perempuan di perusahaan. Badan Pusat Statistik menunjukkan rata-rata proporsi perempuan dalam posisi manajemen di Indonesia hanya mencapai 32,5% pada tahun 2021, menurun dari 33,08% pada tahun 2020.
Merespon hal ini, Unilever Indonesia terus mendorong kepemimpinan perempuan di jajaran komisaris, direksi, maupun manajerialnya. Saat ini, 33% dari Dewan Komisaris dan 56% dari Dewan Direksi Perusahaan dijabat oleh perempuan, termasuk posisi Presiden Direktur Unilever. Selain itu, 44% dari posisi manajer menengah dan senior juga diduduki oleh perempuan.
Unilever juga mendukung perempuan muda untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam karier, seperti melalui program Unilever Future Leaders Program (UFLP), yaitu program tiga tahun yang dirancang untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Unilever melalui berbagai proyek dan peran. Juga memberikan beasiswa untuk 50 mahasiswi teknik Indonesia di dalam dan luar negeri lewat program Women in Engineering Leadership Fellowship (WULF) untuk mendukung karir mereka di bidang teknik.
Kesempatan setara juga diwujudkan bagi penyandang disabilitas melalui berbagai program seperti Every U Does Good Heroes 2021 yang memberikan apresiasi dan dukungan pada sederetan millennials yang berupaya menciptakan komunitas/masyarakat yang lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas.
Mereka yang terpilih dalam program tersebut diantaranya adalah Nissi Taruli Felicia (penggagas Feminis Themis yaitu program bagi perempuan tuli dan berdaya memberikan edukasi kepada teman-teman tuli berupa pendidikan seksual, kepemimpinan, validasi data, dan advokasi) dan Diva Asnawi (penggagas program KONEKIN dengan Project BISA, yaitu platform sosial yang menghubungkan disabilitas dan non-disabilitas untuk mendorong ekosistem inklusif di Indonesia melalui medium buku cerita).
Program Every U Does Good Heroes 2021 juga menjadi wujud apresiasi pada sederetan millennials yang berupaya menciptakan komunitas/masyarakat yang terbebas dari diskriminasi dan stigma. Para pemenangnya antara lain Sovia Ifana Sari Moko (menggagas gerakan Be Home Indonesia berupa platform pertama dan terbesar di Indonesia yang memberikan ruang berekspresi dan berkarya bagi anak-anak broken home), Erliana (menggagas program Bersama Lansia, berupa wadah layanan dan fasilitas kepada keluarga serta generasi muda Indonesia terkait kesehatan dan kesejahteraan lansia), Sandi Mahendra (menggagas gerakan Terpandu (Tiap Orang Punya Kesempatan Kedua) untuk memperjuangkan isu terkait hak-hak mantan warga binaan untuk mendapatkan kesempatan kedua, terutama hak mendapatkan kesempatan pekerjaan yang layak), dan Akbar Trio Mahsuri (menggagas Young Interfaith Peacemaker Community yang bertujuan menciptakan ruang aman dan inklusif bagi kelompok minoritas).
Berbagai upaya dan kolaborasi yang telah dilakukan harapannya bisa menjadi semangat bersama di hari perayaan Pancasila ini untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, lebih toleran dan inklusif.
“Kedepannya, kami akan terus melahirkan berbagai inisiatif baru sembari menjalin kerja sama lebih kuat dengan berbagai pihak yang memiliki misi sejalan untuk terus menghidupkan semangat persatuan dan kesatuan di segala lini kehidupan,” tutup Hernie. (f)
Baca Juga:
Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Tembakau Membunuh Kita dan Lingkungan
Nadiem: Bahasa Indonesia Lebih Layak menjadi Bahasa Resmi ASEAN
Keseteraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus W20 Presidensi Indonesia
Faunda Liswijayanti
Topic
#pancasila, #kesetaraan, #keberagaman, #inklusif