
Foto: Pixabay
Bunyi ledakan terdengar di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pukul 10.10 WITA pada saat sebagian jemaat sedang beribadah pada hari Minggu lalu (13/11). Penyebabnya adalah bom molotov yang dilemparkan oleh seorang pria. Bom seketika meledak dan melukai empat korban yang sebagian besar anak-anak karena tengah bermain di halaman gereja.
Setelahnya pelaku langsung kabur dengan terjun ke Sungai Mahakam. Untunglah pelaku berhasil ditangkap warga untuk diserahkan ke polisi. Pelaku berinisial J, alias MAK, adala pria berusia 32 tahun yang pernah dihukum 3 tahun 6 bulan terkait kasus terorisme tahun 2011 dan dinyatakan bebas bersyarat pada tahun 2014.
Sayangnya, Intan Olivia Marbun yang berusia 2,5 tahun meninggal saat menjalani perawatan di RS Abdul Muis Samarinda sekitar pukul 03.05 WIB pagi tadi. Intan meninggal akibat luka bakar 78 persen dan infeksi saluran pernapasan, seperti dilansir dari situs Detik.com. Sementara tiga korban bom lainnya yang juga mengalami luka bakar, Triniti Hutahayan (4 tahun), Anita (4 tahun), dan Alfaro Sinaga (5 tahun) masih dalam perawatan rumah sakit.
Simpati dan ungkapan duka pun mengalir untuk Intan di Twitter dengan tagar #RIPIntan, berikut beberapa di antaranya:
Dalam perang, bahkan Rasul SAW melarang pasukannya melukai anak-anak, perempuan, dan orang tua renta. Jadi siapa junjunganmu? #RIPIntan (@pojokgusdur)
Hari ini air mata menetes lagi, bahkan darah dikucurkan dan nyawa dikorbankan hanya karna beda agama. #RIPIntan (@girikartono)
#RIPIntan Kemarin kamu bermain2 di depan gereja, hari ini kamu bermain di taman firdaus bersama Tuhan Yesus, biar keluarga kuat menerima ini (@rendyezra)
Bom Samarinda bukan aksi umat Islam, melainkan aksi individu. Tolong jangan kait2kan dengan keislaman, salah kaprah namanya. #RIPIntan (@cumarachel)
Mendengar berita duka ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bereaksi. Melalui akun Twitter, Jokowi meminta polisi melakukan penegakan hukum yang tegas. Ia juga meminta agar pelakunya dapat segera diusut tuntas. Sampai berita ini ditulis belum diketahui motif pelaku dan Detasemen Khusus 88/Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia masih menangani kasus ini. (f)
Baca juga:
Bom Turki Menuai Kecaman dan Simpati
Ini Kata Nyle DiMarco Tentang Teror Bom Jakarta
Bom Guncang Boston Marathon 2013
Topic
#bom