Meski terhitung baru, podcast atau siniar berlahan mulai banyak peminatnya di Indonesia. Dan yang mengejutkan data dari GlobalWebIndex di kuartal III 2021 menunjukkan pendengar podcast di tanah air ternyata menjadi yang terbesar kedua di dunia.

Pendengar podcast di Indonesia disebut mencapai 35,6 persen dari total pengguna internet yang berusia 16-64 tahun. Sementara itu, posisi pendengar podcast terbanyak di tempati oleh negara Brasil yang mencapai 37 persen dari total pengguna internetnya.

Podcast sendiri adalah rekaman audio yang biasanya terdiri dari episode dengan tema yang berbeda-beda mulai dari komedi, horor, edukasi, dan lain-lain. Format digital membuat podcast dari berbagai belahan dunia lebih mudah didengarkan bahkan diputar berkali-kali.

Nah, untuk mendengarkan podcast Anda bisa menggunakan berbagai platform seperti Spotify, Soundcloud, Google Podcast, dan lain sebagainya. Ada juga platform konten audio lokal NOICE. Jadi, tinggal pilih saja mana yang paling sesuai untuk Anda.

Makin banyak penggemar podcast juga membuat para pesohor tanah air melirik untuk mulai mengembangkan karir mereka di platform ini. Sebut saja Raditya Dika dengan podcast-nya PORD, Deddy Corbuzier dengan Closethedoor, Desta, dan lain sebagainya yang menyajikan beragam konten menarik di podcast mereka.

Tapi tidak hanya didominasi oleh para pesohor saja, podcaster baru juga turut bermunculan dan mengusung tema-tema unik mereka. Buktinya, Spotify mencatat pada 2020 lalu, ada lebih dari 1,9 juta judul podcast di seluruh dunia yang diunggah ke Spotify.

Di balik makin beragam pilihan media untuk masyarakat, kehadiran podcast sebenarnya tak hanya memberikan alternatif hiburan dan informasi pada publik. Soalnya mendengarkan podcast menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UC Berkeley ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan seseorang.

Dalam studi tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa mendengarkan cerita naratif seperti podcast dapat menstimulasi bagian dari otak. Ilmuwan dan pembawa acara podcast Dope Labs, Titi Shodiya bersama ahli biologi molekuler Zakiya Whatley dalam artikel di Good House Keeping menjelaskan beberapa contohnya.

Saat mendengarkan podcast meditasi misalnya akan membantu menenangkan pikiran pendengarnya. Meditasi yang menenangkan dapat mengaktifkan batang otak, talamus dan korteks pendengaran. Akibatnya, otak akan melepaskan oksitosin, hormon yang menurut studi di Medical News Today dapat mengurangi stres dan kecemasan. Mendengarkan podcast meditasi pun dapat menjadi pilihan ketika Anda sedang bersantai atau bahkan sebelum tidur.

Lalu bagaimana saat mendengarkan podcast dengan tema kriminal atau kejahatan? Otak Anda akan menafsirkan informasi yang menegangkan melalui medula oblongata yang menghasilkan adrenalin. Namun di sisi lain, podcast bertema kejahatan ini juga akan memicu produksi dopamin dan serotonin yang membuat kita merasa lebih baik.

Sementara ketika mendengarkan podcast komedi yang menghibur, akan mengaktifkan lobus frontal dan korteks serebral yang dapat memicu hal-hal seperti tawa dan kegembiraan. Akhirnya humor yang Anda dengarkan itu dapat menurunkan kadar kortisol yang tentu saja dapat membantu mengurangi stres,

Setelah tahu banyak manfaatnya, apakah Anda mulai mempertimbangkan memasukkan mendengarkan podcast dalam jadwal rutin Anda? (f) 



Baca Juga: 
Cinta Laura Bicara Mengenai Women Empowerment
3 Podcast Terbaru Teman Beraktivitas
5 Podcast Pilihan Tentang Kesehatan Mental