Trending Topic
Ini Pengalaman Kami Jadi Kaum Minoritas

5 Aug 2017


Foto: 123RF
 
Akhir tahun lalu, cerita Farhana –siswi Indonesia yang sekolah di Palermo, Italia-- tentang pengalamannya menjadi minoritas (ia seorang muslim), tinggal di rumah keluarga Katolik selama satu tahun, telah menginspirasi banyak orang, hingga menjadi viral di jejaring sosial, Line.
 
Farhana menulis, “Kaum mayoritas sering kali beranggapan bahwa suatu atribut darinya adalah sesuatu yang umum, lalu ‘yang minoritas bisa menyesuaikan’. Mungkin Anda belum pernah merasakan jika situasinya dibalik, mungkin juga Anda tidak peduli.”
 
Pengalaman menjadi minoritas juga dirasakan oleh tiga sahabat femina berikut ini.


Foto: Dok. Pribadi
 
Cemas Berada di Lingkungan Baru
Annisa Larasati (27), Guru & Penerjemah Mandarin, Jakarta
Memiliki ayah diplomat, bukan hal aneh jika saya harus berpindah-pindah
negara sejak masih TK. Namun, momen terberat adalah ketika pindah ke Beijing, Cina, saat saya masih berusia 8 tahun.
 
Di sana, saya sekolah di sekolah internasional yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar. Masalahnya, saya tidak bisa bahasa Mandarin sama sekali dan menjadi satu-satunya murid yang berasal dari Indonesia.
 
Saya seperti orang bisu di sekolah, tidak banyak bicara bahkan cenderung tidak punya teman. Beberapa kali saya mendapatkan perlakuan tidak enak dari teman-teman satu kelas.
 
Salah satunya, saya dipanggil ‘Shagua’. Awalnya saya tidak tahu apa makna kata tersebut. Sampai saya cerita kepada guru les bahasa Cina dan dia marah. “Itu artinya bodoh! Ada yang ngatain kamu itu? Itu kasar!” katanya.
 
Peristiwa tidak mengenakkan juga pernah saya alami saat SMP di Beijing. Beberapa guru menjauhi saya karena saya muslim. Pasalnya, waktu itu sedang ramai kasus serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat.
 
Ketika saya sedang makan di kantin, ada guru yang berkata, “Eh, si muslim datang, tuh, ayo kita pergi.” Karena peristiwa ini, saya jadi sering nangis dan takut ke sekolah.
 
Jujur saja, menjadi minoritas saat bersekolah membuat saya merasa tidak percaya diri dan selalu cemas ketika harus pindah ke lingkungan baru.
 
Tapi, pengalaman tersebut mengingatkan saya, tiap kali bertemu dengan teman yang berbeda, mendorong nurani saya untuk mendekat dan berteman dengan mereka.
 


Topic

#intoleransi, #toleransi