Trending Topic
Bergerak untuk Inklusi

3 Oct 2019


Foto: Shutterstock.com


Coba amati lingkungan Anda. Apakah Anda menemukan keberagaman dalam lingkungan, pertemanan, rekan kerja, hingga kehidupan bermasyarakat? Jika Anda tidak bertemu dengan beragam orang dalam hidup, ada begitu banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menambah keragaman ke dalam hidup Anda.
 
Merayakan Perbedaan
Istilah keanekaragaman (diversity) dan inklusi (inclusion) adalah dua kata yang relatif baru terdengar dalam kosakata kita, namun menjadi isu yang hangat dibicarakan. Bicara tentang keberagaman saat ini tidak lagi terbatas hanya pada ras dan jenis kelamin, keberagaman dilihat dari segala sesuatu yang berkontribusi menjadikan seseorang sebagai sosok individu yang unik; gender, penampilan fisik, kepercayaan, agama, usia, orientasi seksual, budaya, politik, sosial ekonomi, profesi, dan lain sebagainya.
 
Teknologi dan berkembangnya alat transportasi yang memungkinkan orang berpindah wilayah dengan sangat mudah menumbuhkan kota-kota besar yang menjadi melting pot atau tempat berkumpulnya individu dengan latar belakang berbeda.
 
Memang, tak dipungkiri, menurut teori ketertarikan sosial Newcomb, manusia secara naluriah merasa lebih aman dengan mereka yang memiliki atribut sama seperti nilai, ras, sikap, kepercayaan, dan pandangan.
 
Eksperimen oleh Harry C. Triandis juga menunjukkan bahwa kelompok budaya dengan sedikit perbedaan tidak nyaman bicara dengan orang lain yang tak memiliki kepercayaan yang sama karena takut dihakimi dan disalahpahami.
 
Namun, di era kini, kita tidak lagi bisa melihat perbedaan seseorang sebagai ancaman. Suka atau tidak, sebagai masyarakat global, kita perlu merangkul fenomena sosial ini dan belajar untuk hidup dan menghormati orang yang berbeda dari kita.
 
Keberagaman melahirkan inklusivitas. Lantas apa yang dimaksud dengan inklusi itu sendiri? Inklusi berasal dari bahasa Inggris, inclusive, yang berarti ‘termasuk di dalamnya’. Secara istilah, inklusi berarti menempatkan diri kita ke dalam cara pandang orang/kelompok lain dalam melihat dunia. Dengan kata lain, berusaha menggunakan sudut pandang orang lain atau kelompok lain dalam memahami masalah.
 
Dalam perkembangannya, istilah inklusi meluas dan melahirkan masyarakat yang berjuang bahu-membahu mengatasi kesulitan untuk mencapai tujuan bersama. Karakter inklusif juga bisa menghasilkan toleransi. 


Baca Selanjutnya: Menjadi Pengubah
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#inklusi, #roadtoIWF2019, #IWF2019