Trending Topic
Belajar Kembali Seluk-Beluk Diabetes

12 Nov 2016


Foto: Pixabay

Bagi para dokter spesialis endokrinologi yang memiliki fokus pada diabetes, bulan November adalah bulan istimewa. Berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang diabetes bagi masyarakat maupun petugas kesehatan diadakan, salah satunya Jakarta Diabetes Meeting (JDM) 2016 yang digelar 12 – 13 November 2016 di Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo dan Hotel Shangrilla.

Ini adalah kali ke-25 JDM diselenggarakan. Berbagai informasi mengenai perkembangan terbaru dalam perawatan diabetes yang menyeluruh menjadi bahasan utama dalam JDM 2016, yang terselenggara berkat kerja sama Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, serta dukungan Roche Indonesia. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia setiap tanggal 14 November.

 “Melihat semakin meningkatnya beban kesehatan nasional yang disebabkan oleh komplikasi diabetes, kami menggelar kegiatan ini dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para health care professional menangani kasus diabetes di Indonesia, termasuk tentang ragam obat dan perawatan terbaru, sehingga dapat menekan angka kematian dan kesakitan akibat diabetes dan komplikasi yang terkait,” ujar Dr. dr. Rr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, SpPD-KEMD, Ketua JDM 2016 dalam media briefing.

Jika tiga tahun belakangan petugas BPJS dilibatkan dalam JDM, tahun ini profesi apoteker juga dilibatkan. Menurut dr. Dyah, para apoteker sangat penting dalam perawatan diabetes karena mereka bisa memberi penjelasan kepada pasien yang mengambil obat di apotek tentang kapan sebuah obat sebaiknya diminum, efek samping obat, dan alasan mengapa dokter memberikan beberapa jenis obat.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), penyakit diabetes di dunia telah mencapai angka 422 juta kasus. Dengan kata lain, ada 1 dari 11 orang yang mengidap penyakit dengan kadar gula darah tinggi ini. Dalam kasus jangka panjang, penyakit diabetes bisa menimbulkan komplikasi pada organ tubuh yang lain. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengidap diabetes terbesar. Pada tahun 2014 yang lalu, pengidap diabetes di Indonesia mencapai 9,1 juta orang dan menempati peringkat ke-5 dunia, dari sebelumnya peringkat ke-7 pada tahun 2013. Salah satu fakta menyedihkan diungkap dr Dyah. “Kini usia risiko diabetes tak lagi 40 tahun, melainkan 30 tahun. Ini karena penderita diabetes kini semakin muda,” ujarnya. (f)
 


Topic

#Diabetes