
Foto: Unsplash
Sejak pandemi global COVID-19 merebak ke Indonesia, masyarakat sangat disarankan untuk lebih menjaga kebersihan, salah satunya menghindari berjabat tangan dengan orang lain. Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa tangan adalah gerbang utama penyebaran kuman dan bakteri berbahaya.
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan rata-rata manusia berjabat tangan sekitar 15.000 kali sepanjang hidupnya. Sehingga tak mengherankan jabat tangan bisa menjadi sarana penyebaran virus dan bakteri.
Demi mencegah penyebaran virus COVID-19 berbagai cara menyapa seseorang tanpa harus berjabat tangan disebar luaskan. Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat pun meminta warganya mengganti jabat tangan dengan salam khas Sunda, yaitu merapatkan kedua telapak tangan sambil didekatkan kea rah dagu dan mengangguk.
“Kami menyepakati di Jawa Barat itu salamannya begitu saja,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini seperti dikutip dari tirto.id.
Menurut Kang Emil salam khas Sunda tersebut merupakan gestur individual yang tetap sopan tanpa harus berjabat tangan. “Saya rasa salam ini sudah menyimbolkan rasa hormat. Jadi kurangi jabat tangan cipika cipiki,” ujarnya.
Serupa dengan Kang Emil, FX Hadi Rudyatmo, Walikota Solo, juga meminta warganya untuk tidak berjabat tangan semetara melalui akun Instagram-nya @fx.rudyatmo. Sebagai penggantinya, wali kota yang biasa disapa Rudy ini memperagakan gestur pengganti jabat tangan.
Antara lain meletakkan tangan kanan di atas dahi serupa gerakan hormat, gestur dua jari membentuk hati atau finger heart ala K-pop, dan mengatupkan kedua tangan di dada serupa salam namaste.
Ia berharap pandemi COVID-19 segera reda dan warga bisa berjabat tangan kembali demi eratnya tali persaudaraan.
“Selamat melaksanakan. Setelah virus corona, baru kita kembali ke jabat tangan yang merupakan simbol persaudaraan, simbol persahabatan, dan simbol perdamaian,” ujarnya dalam video yang diunggahnya di Instagram.
Tak ketinggalan, Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan memperkenalkan gestur pengganti jabat tangan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. Ia memperlihatkannya saat melakukan inspeksi kesiapan tim satgas COVID-19 di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II pada 16 Maret lalu di Palembang, Sumatera Selatan.
Gestur salam ini yaitu dengan meletakkan telapak tangan ke dada. “Sekarang saatnya di sini, di dada. Kalau pakai kaki kan sepertinya kurang sopan ya. Ini lebih baik. Mudah-mudahan tidak mengurangi silaturahim,” katanya seperti dikutip dari sumselupdate.com.
Walaupun COVID-19 belum menyebar luas di Sumatera Selatan, Deru tak ingin warganya lengah. Ia meminta warganya waspada, menjaga kesehatan, namun tetap tenang.
“Tak kalah penting adalah asupan gizi. Makanlah makanan sehat agar tubuh terhindar dari penyakit,” katanya berpesan. (f)
BACA JUGA:
Setelah All England, Pertandingan Bulu Tangkis Libur Dulu
Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti Juara All England 2020
Kasus Terus Bertambah, Masyarakat Diharapkan Kompak
Topic
#corona, #socialdistance