Foto: Dok. International Olympic Committee
Pekan lalu, kebijakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung tanpa kehadiran penonton sudah diputuskan oleh para pemangku kepentingan antara lain pemerintah Jepang, Tokyo 2020, Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan Komite Olimpiade Internasional (IOC). "Olimpiade Tokyo 2020 digelar tanpa penonton," kata CEO penyelenggara, Tokyo 2020, Seiko Hashimoto, seperti dilansir dari kompas.com.
Meningkatnya angka kasus COVID-19 di Jepang menjadi salah satu alasan mengapa gelaran olahraga empat tahunan terbesar dunia ini dilakukan tanpa penonton. Termasuk pada malam pembukaan Oimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu, 23 Juli 2021 kemaren di ibukota Jepang, Tokyo.
Meski tanpa penonton, acara pembukaan tetap berlangsung meriah diikuti tamu undangan serta para atlet yang ikut berlaga. Ada banyak fakta menarik dari acara pembukaan ini, berikut Femina pilihkan 10 hal yang unik!
Foto: Dok. Irish Mirror
1. Urutan kontingen berdasarkan abjad dalam pelafalan Jepang
Seperti biasanya, parade defile kontingen seluruh negara yang bertanding akan keluar secara berurutan pada ajang pembukaan olimpiade. Sesuai tradisi, Yunani akan berjalan paling awal, sebagai bentuk penghormatan pada negara awal mula tradisi olimpiade diselenggarakan. Defile yang berjalan selanjutnya adalah Refugee Olympic Team yang kembali muncul untuk kedua kalinya. Dilanjutkan dengan kontingen dari negara-negara berawalan A, sebagai abjad pertama, seperti Afganistan, Albania, dan seterusnya. Uniknya, pada defile Olimpiade Tokyo 2020 ini, parade negara peserta berdasarkan urutan sesuai pelafalan dalam abjad Katakana Jepang. Itulah mengapa negara seperti Islandia (Iceland) dan Irlandia (Ireland) yang bila dilafalkan dalam bahasa Jepang menjadi urutan awal, berbaris dan berjalan lebih dulu pada acara pembukaan kemarin.
Foto: Dok. International Olympic Committee
2. Papan nama negara kontingen berbentuk kotak dialog manga
Unik sekali memang rancangan acara pembukaan olimpiade ini. Papan nama kontingen negara semuanya ditulis dalam dua aksara, Latin dan Katakana Jepang. Tak hanya itu, tulisan ini pun tertulis jelas dalam balon pembicaraan khas komik jepang, Manga. Tak bisa dipungkiri, budaya Manga termasuk pengaruh terbesar Jepang pada dunia. Mulai dari karakter yang akrab kita kenal seperti Doraemon, Sailormoon, Crayon Sinchan, Saint Seiya, Monkey D Luffi dari One Piece, hingga Rurouni Kenshin dari Samurai X, semuanya bermula dari Manga yang telah menjadi sub-culture tersendiri.
Foto: Dok. Nitendo
3. Lagu pengiring merupakan lagu scoring game di jepang
Dibawakan oleh orkestra lengkap, seluruh 205 kontingen negara dan komite yang bertanding berjalan memasuki area stadium dengan diiringi lagu-lagu scoring video game lansiran Jepang. Sebutlah Dragon Quest, Final Fantasy, dan lainnya. Jepang memang pusatnya perusahan-perusahaan raksasa pengembang video game seperti SEGA, Capcom, dan Square Enix, hingga ragam konsol seperti Nitendo dan Playstation yang mendunia dan memiliki penggemar setia.
Foto: Dok. International Olympic Committee
4. Logo Olimpiade terbuat dari kayu
Logo lima cincin olimpiade terbuat dari kayu yang melalui proses pengerjaan yang bertahap dan sangat detail, khas negara Jepang. Kayu yang digunakan pun bukan kayu sembarang, melainkan kayu yang berasal dari pohon yang tumbuh dari bibit yang dibawa oleh para atlet peserta Olimpiade musim panas tahun 1964, dimana Jepang saat itu menjadi tuan rumah.
Foto: Dok. Reuters
5. Dihadiri Kaisar Jepang dan pemimpin negara lainnya
Kalangan yang hadir di stadion olahraga berkapasitas 68.000 orang itu amat terbatas. Selain para atlet, kepala perwakilan dan diplomat dari negara yang terlibat pun turut hadir untuk memberi dukungan mental bagi para atlet. Seperti Ibu negara AS Dr. Jill Biden yang memimpin kontingen Amerika Serikat. Tampak pula Presiden Perancis, Emanuelle Macron. Dan tentunya saja kepala pemerintahan tuan rumah, Perdana menteri Jepang, Yoshihide Suga serta Kaisar Naruhito.
Selanjutnya: 6. Pengisi acara yang inklusif
Topic
#Tokyo2020, #OlimpiadeTokyo2020