
Foto: badmintonindonesia.org
Tahun ini turnamen bulu tangkis paling bergengsi, BCA Indonesia Open Super Series Premium 2016 (BIOSSP) kembali digelar di Istora senayan, 30 Mei - 5 Juni. Sebelum menonton langsung di Istora, yuk, cari tahu dulu fakta mengenai turnamen satu ini….
- Indonesia Open diadakan pertama kalinya oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di tahun 1982. Saat itu Indonesia merebut tiga gelar melalui Icuk Sugiarto, Verawati Fajrin, dan ganda putra Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono.
- Indonesia sukses menyapu bersih seluruh gelar juara untuk pertama kalinya di tahun 1983. Saat itu Indonesia masih diperkuat oleh Liem Swie King dan Ivana Lie. Di tahun 1996, 1997, dan tahun 2001 kita mengulangi prestasi serupa, di mana semua nomor menjadi juara.
- Taufik Hidayat, Ardy B. Wiranata, dan Susi Susanti menjadi pemain yang memperoleh paling banyak gelar juara di Indonesia, Open, yaitu 6 kali. Pemain lain yang mendekati jumlah gelar mereka adalah Lee Chong Wei asal Malaysia, yang sudah lima kali juara. Tahun ini, Chong Wei berpeluang menyamai jejak mereka.
- Pada tahun 2007 turnamen ini masuk menjadi bagian BWF Super Series yang hanya diselenggarakan oleh 12 negara, dengan jumlah poin tinggi dan prize money yang besar. Di tahun 2011, Indonesia Open masuk menjadi kategori Super Series Premium. Selain Indonesia, hanya Inggris, Malaysia, Tiongkok, dan Denmark yang menyelenggarakan turnamen kelas Super Series Premium, dengan prize money minimum 350.000 dolar.
- Indonesia Open pernah diselenggarakan di delapan kota di Indonesia. Namun, sejak 2004 Indonesia Open selalu diselenggarakan di Jakarta. Menurut Inge Setiawati, Secretary Corporate BCA, ini terjadi karena Indonesia Open merupakan turnamen bertaraf internasional sehingga tempat penyelenggaraan dan fasilitas untuk atlet harus sesuai standar internasional. Jakarta pun dinilai sebagai kota yang memadai. Namun tahun depan, Indonesia Open mungkin diselenggarakan di luar Jakarta karena Istora akan digunakan untuk Asian Games.
- Tahun ini BIOSSP dikemas dalam tema Batik Hokko. Anda akan melihat banyak ornamen batik di Istora. Semua batik yang digunakan merupakan batik produksi Pekalongan yang diproduksi secara tradisional. Tiap tahunnya, Indonesia Open selalu mengangkat tema Indonesia dengan tujuan mengenalkan budaya lokal di mata internasional.
- Setiap tahun nominal hadiah yang diberikan di BIOSSP semakin meningkat. Tahun ini, total hadiah yang diperebutkan adalah 900 ribu dolar, yang membuatnya menjadi turnamen Super Series Premier dengan prize money terbesar.
- Tahun ini, jumlah pemain Indonesia yang berpartisipasi adalah 44 orang, termasuk yang bermain di babak kualifikasi. Sedangkan target Indonesia sendiri adalah merebut gelar juara dari ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran, seperti yang diungkapkan Ricky Soebagja, Tim Manager PP PBSI.
- BIOSSP 2016 dipastikan tidak diikuti oleh juara bertahan tunggal putra asal Jepang, Kento Momota, karena kasus skorsing akibat ketahuan berjudi. Peluang juara pun diperebutkan oleh Chen Long (Tiongkok), Lee Chong Wei (Malaysia), Lin Dan (Tiongkok) dan Viktor Axelsen (Denmark). Pemain muda Indonesia seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa pun diharapkan bisa memberi kejutan.
- Suasana Istora yang meriah dengan yel-yel penonton menjadi kesenangan sendiri bagi para pemain dunia, terutama pemain Eropa. Jan O Jorgensen, juara Indonesia Open 2014 dari Denmark, merasa mendapat banyak dukungan ketika bermain di sini. Kita tunggu kemeriahan tahun ini, ya…. (f)
Topic
#bulutangkis