Travel
Jalan-jalan Turki: Menikmati Keindahan Kota Istanbul dengan Berlayar di Selat Bosphorus

31 Dec 2016


Foto: 123RF

Akhir November lalu, memenuhi undangan dari Turkish Airlines, Redaktur Eksekutif femina, Faunda Liswijayanti, berkunjung ke Istanbul dan menyaksikan langsung kota di pesisir selat Bosphorus yang menjadi saksi bisu kejayaan dua kerajaan besar di era Konstantinopel dan Kesultanan Usmaniyah. Berikut sebagian catatan perjalanannya.

Dari Pierre Lotti, kami menuju dermaga di pinggiran Sungai Bosphorus. Salah satu keunikan Turki, wilayahnya terletak di antara dua benua, Asia dan Eropa, dipisahkan oleh Selat Bosphorus sepanjang 32 kilometer yang menghubungkan Laut Marmara dan Laut Hitam. Istanbul menjadi kota yang wilayahnya berada di dua benua tersebut.

Nah, salah satu cara menikmati keindahan Kota Istanbul adalah dengan berlayar membelah Selat Bosphorus. Selain menggunakan kapal cruise sewaan (biasanya tergabung dalam paket tur dari operator travel), tersedia pula kapal umum yang tiketnya relatif lebih murah dan berhenti di beberapa titik. Saya pun menikmati pengalaman berlayar di Selat Bosphorus dengan naik cruise sewaan, khusus untuk rombongan kami.

Saya menyaksikan bangunan dan lanskap Kota Istanbul yang indah dari kejauhan. Salah satu bangunan yang menarik, Istana Dolmabache, yang sudah berdiri sejak zaman Kesultanan Usmaniyah. Megah dengan warna kuning gading. Tampak juga Istana Ciragan dengan arsitektur bergaya Eropa serta rumah-rumah di atas bukit dengan desain modern.

 
Masjid Ortakoy bersebelahan dengan jembatan Bosphorus, pemandangan menawan saat berlayar
Foto: Faunda
 
Embusan angin dingin yang cukup kencang di atas geladak kapal tidak menyurutkan semangat rombongan kami untuk menikmati keindahan yang bagaikan lukisan di depan mata. Gerombolan burung camar terbang melintasi permukaan air, sesekali menukik tajam mengambil ikan di air biru gelap dengan ombak yang cukup besar itu. Tak satu pun sampah yang mengapung. Atraksi alam yang menawan!

Menjelang siang, tampak banyak kapal yang berlayar bersama kami berisi wisatawan. Menurut Usman, pemandu wisata kami, jalur ini merupakan jalur sibuk dari pagi hingga malam. Pagi hari, kapal-kapal pesiar pembawa turis ramai melintas, sementara pada malam hari selat ini dilewati kapal-kapal besar. Ternyata, selat ini telah menjadi bandar rempah yang ramai dikunjungi kapal-kapal pedagang sejak zaman kejayaan Yunani.

Kapal kami juga melintas di bawah dua jembatan yang melintasi Selat Bosphorus dan menghubungkan Istanbul di wilayah Asia dan Eropa. Pertama, jembatan Bosphorus yang dibangun pada masa Raja Darius (485 SM) dan terus bertumbuh hingga kini. Kedua, jembatan Sultan Mehmet Fatih atau dikenal dengan jembatan Bosphorus Dua, berdiri sejak tahun 1988. (f)  

Baca Juga:

Faunda Liswijayanti


Topic

#travelingturki