
Wahana seluas 7 hektar ini baru diresmikan pada akhir Desember 2015 lalu. Taman yang menempati lokasi yang dahulunya adalah Taman Bunga Keong Emas ini telah disulap menjadi taman bertema purbakala. Di pintu masuk kita disambut replika T-rex berukuran raksasa. Semakin ke dalam semakin banyak replika binatang-binatang purbakala seperti tengah berada di habitatnya.
Menariknya, replika hewan-hewan tersebut bisa bergerak ketika pengunjung melewatinya. Ada juga yang bisa melayang dan mengeluarkan suara. Memang, semua replika binatang ini menggunakan alat sensor gerak dan dioperasikan dengan komputer. Canggih, ya? Di taman ini anak-anak juga bisa bermain di kolam pasir buatan untuk menemukan fosil-fosil buatan, seperti seorang arkeolog muda. Seru!

Lokasi: Desa Buana Jaya, sekitar 40 km dari pintu keluar tol cibubur dari arah Cilengsi – Jonggol
Di area seluas 5 hektar ini, pengunjung bisa bermain dan memberikan makan rusa-rusa dari berbagai jenis. Untuk bisa sampai ke tempat penangkaran, dari tempat parkir pengunjung harus berjalan kaki melewati jembatan gantung yang terbentang di atas sungai Cibeet. Pemandangan yang terpampang cukup menakjubkan. Tempat ini juga menyediakan sarana untuk outbond dan kemping.

Masih ingat kehebohan di sosial media tentang taman bunga yang rusak terinjak-injak pengunjung yang ingin ber-selfie, di penghujung tahun lalu? Taman bunga tersebut terletak di Kebun Raya Baturaden yang baru diresmikan akhir tahun lalu. Taman seluas 143,5 hektar yang lokasinya berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Purwokerto ini tampak sejuk dan dipenuhi oleh pohon-pohon besar serta taman-taman berkonsep tematik. Ada taman paku-pakuan, taman obat, hingga taman bertema flora of Java. Cara yang menyenangkan untuk mengajak anak-anak bermain sambil belajar tentang ragam flora.
Setelah lelah berkeliling taman, di sisi luar tak jauh dari pintu gerbang Kebun Raya, terdapat tempat kuliner yang menjajakan makanan khas Purwokerto. Ada pecel dan mendoan yang enak dinikmati hangat-hangat di tengah udara yang sejuk. Kita juga bisa mengajak keluarga menginap di cottage yang dibangun dengan konsep lingkungan.

Kawah Gunung Ijen, Pantai Watu Dodol, dan Pantai Plengkung adalah sederet tempat wisata wajib masyarakat Banyuwangi. Namun, ketika Pantai Pulau Merah digadang-gadang sebagai lokasi buruan para peselancar mancanegara, keindahan pantai yang terletak di kecamatan Pesanggaran, sekitar 40 km arah selatan kota Banyuwangi ini bikin penasaran.
Dahulu, pantai ini tak banyak diketahu orang karena akses menuju lokasi sulit dijangkau. Tapi, sejak tahun 2012 lalu, Pantai Pulau Merah menjadi rute lomba balap sepeda Banyuwangi Tour de Ijen yang diikuti para pembalap internasional, sarana jalan ke lokasi wisata ini kian membaik. Tepat di seberang pantai berpasir putih ini terdapat sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Merah. Konon dinamakan seperti itu karena warna bukitnya yang terlihat kemerahan di tengah warna laut yang biru jernih. Hamparan pasir putih dikelilingi pohon-pohon besar rimbun menciptakan udara yang segar.
Tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati pemadangan para peselancar di tengah laut yang tengah sabar menanti ombak. Katanya ombak di pantai ini tingginya bisa mencapai 3 hingga 5 meter, tak kalah dengan pantai Kuta, Bali. Menjelang sore, pemandangan sunset yang tersaji semakin memesona. (f)
Faunda Liswijayanti
Topic
#liburansekolah