
Foto: Fotosearch
Seperti yang dilansir dari Tempo, beras produksi PT IBU normalnya dijual seharga Rp9.000 per kilogram. Namun di pasaran, beras ini dijual dengan harga Rp20.000 per kilogram, alias seharga beras premium. Padahal, ketika dilihat dari kualitasnya, beras produksi PT IBU lebih ke kelas medium.
Tidak hanya negara yang rugi hingga ratusan triliun, konsumen pun terkena imbas. Selain kerugian materi, nutrisi yang seharusnya diperoleh menjadi tidak maksimal. Agar Anda tidak merugi, berikut tip membeli dan memilih beras.
1/ Perhatikan bentuk dan warna beras.
Tampilan beras asli memiliki guratan hasil dari bekas sekam padi. Amati apakah warnanya bening kekuningan atau kurang lebih senada. Hindari juga beras dengan warna terlalu putih, karena sudah melalui proses bleaching. Pada beras asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat kapur yang mengandung karbohidrat.
2/ Cek satu genggam beras.
Ambil beras satu genggam di bagian dalam tumpukan, lalu cek apakah ada kutu, kerikil, ataupun jamur.
3/ Cek aroma beras.
Hirup dalam-dalam, apakah ada aroma tidak sedap karena pengaruh beras lembap yang disimpan terlalu lama. Hindari juga beras dengan aroma terlalu harum, karena efek dari pewarna buatan.
4/ Cek tekstur beras.
Remas beras apakah menempel pada tangan, karena itu merupakan tanda mengandung pelicin. Beras asli memiliki bulir sedikit menggembung dan kalau dipatahkan hanya terbelah menjadi dua, tidak mudah hancur.
5/ Cek label beras.
Cek label beras yang sudah mendapatkan sertifikasi dari instansi terkait. (f)
Baca juga:
Kontroversi Beras Maknyuss yang Menjadi Perbincangan di Masyarakat
Beras Merah dan Beras Hitam Bisa Menangkal Penyakit Jantung
Topic
#tipmasak , #beras