Sex & Relationship
Tak Rela Ditinggal Menikah oleh Sahabat Pria

18 Mar 2017


Foto: 123RF
 
Meski saya dan seorang sahabat pria sejak SMA pernah saling menyayangi, kami sepertinya tidak berjodoh, sehingga saya memilih menjauhinya. Ketika mendengar kabar dia sudah menikah, saya merasa tidak terima. Apakah ini karena saya masih melajang?
 
Rika – Jakarta
 
Saran Monty Satiadarma
Kerisauan Anda ini merupakan bentuk kecemasan dan rasa ketidakberdayaan yang sesungguhnya tidak perlu. Boleh jadi Anda sulit menerima pernikahan sahabat karena merasa ditinggalkan.

Rasa ketertinggalan ini dilandasi keinginan berkompetisi, bahwa Anda ingin mendahului, dengan kata lain mengungguli atau setidaknya setara. Namun, pada kenyataannya tidak demikian, karena ia yang mendahului Anda. Rasa kehilangan dilandasi oleh perasaan seolah  Anda tidak lagi bisa berteman dengan mereka. Anda cenderung memusatkan kepentingan pada diri sendiri. Anda merasa kehilangan eksistensi di tengah sahabat.

Masing-masing individu memiliki tujuan dan jalan hidup  sendiri, dan tidak harus senantiasa mempertimbangkan keberadaan Anda sebagai salah satu sahabatnya. Pada saatnya, Anda mungkin akan berada di posisi mereka, sehingga pusat perhatian Anda adalah kehidupan keluarga baru Anda. Namun, tetap ada kemungkinan  hubungan persahabatan yang sepertinya akan pudar dapat kembali terjalin.
 
Saran Irma Makarim
Tiap orang mempunyai pandangan berbeda mengenai sebuah pernikahan, demikian juga mengenai waktu yang dianggap tepat untuk menikah. Semua pilihan ini bergantung  pada kebutuhan masing-masing.

Anda tak perlu merasa sedih atau tidak terima karena sahabat Anda kini telah berumah tangga. Namun, Anda tidak perlu membandingkan diri dengannya, apalagi mengenang kedekatan Anda dengannya secara berlebihan. Tiap orang mempunyai kehidupan yang berbeda, juga mempunyai kebutuhan dan waktu yang berbeda untuk melangkah lebih jauh.

Perlu dipahami bahwa pernikahan merupakan ikatan sakral di antara dua orang dewasa yang saling mencintai dan merasakan adanya kecocokan. Pelaksanaannya membutuhkan alasan yang tepat, sehingga sebaiknya dilakukan setelah melalui pertimbangan dan persiapan matang. Keputusan untuk menikah dengan tergesa-gesa, baik karena desakan lingkungan, merasa dikejar usia, atau merasa tak mau kalah dengan  teman-teman yang sudah menikah, tidaklah bijaksana.

Lain halnya bila Anda sudah menemukan pasangan yang sesuai, merasa ada kecocokan, dan sama-sama mempunyai kebutuhan, serta siap melangkah lebih jauh. Itulah saat yang tepat bagi Anda berdua untuk merencanakan pernikahan. (f)

Baca juga:
5 Alasan Anda Butuh Jeda dari Pasangan
5 Cara Menghapus Mantan dari Hidup Kita
15 Cara Menemukan Mr. Right
7 Alasan Lebih Baik Jadi Wanita Single


Topic

#MasalahHubungan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง