
Foto: Fotosearch
Nenteng ponsel canggih ke mana-mana dengan koneksi internet 24 jam ternyata bukan jaminan melek informasi, nih, termasuk kondom. Setidaknya, ada beberapa asumsi salah seputar kondom yang sering kita percaya, nih.
Katanya: Kondom lebih mantap digunakan bersama tambahan pelumas.
Faktanya: Dari pabriknya, kondom sudah dilapisi pelumas. Penggunaan zat tambahan (seperti baby oil dan lotion) bukan hanya berpotensi menimbulkan rasa gatal, terbakar, dan reaksi alergi lain, tapi juga dapat merusak kondom! Pelumas sering mengandung minyak yang bisa bikin lateks berlubang. Solusinya: gunakan pelumas berbahan dasar air.
Katanya: Kondom ampuh mencegah kehamilan dan penularan PMS.
Faktanya: Meski presentasenya sangat kecil, tapi risiko bocor atau sobek tetap ada, apalagi bila pemakaiannya nggak benar. Untuk menghindarinya, baca instruksi pemakaian dan minta si dia untuk segera mencabut ‘adik kecilnya’ (sambil memegang cincin kondom agar cairan semen nggak tumpah ke vagina) sesaat setelah ejakulasi.
Katanya: Memakai dua kondom sekaligus akan lebih aman.
Faktanya: Kondom pertama akan menggesek kondom lainnya, dan justru bisa mengakibatkan keduanya sobek! Lagipula, si ‘adik kecil’ nanti kegerahan, hi hi hi….
Katanya: Memasang kondom bisa ‘meredupkan’ ereksi si dia.
Faktanya: Tenang… Rata-rata cowok bisa mempertahankan ereksi selama pemasangan kondom—nggak lebih dari 15 detik. Terus goda si dia selama memasang kondom, ya!
Katanya: Kondom beraroma enak buat oral seks.
Faktanya: Kecuali kita menyukai sensasi lengket di mulut, tahan keinginan memberi si dia servis oral saat ‘adik kecilnya’ sudah berbalut kondom. Salah banget, deh, jika kita mengira ada rasa enak di lidah—misalnya stroberi. Yang ada, kita malah eneg! Soalnya, seperti kondom lainnya, kondom beraroma pun disajikan dengan ditambahkan pelumas. Saat melakukan servis oral, pelumas tersebut mau nggak mau ikut hinggap di lidah dan mulut kita. (f)
Topic
#kondom