Reviews
Gladiator II: Kekuatan dan Kehormatan Pangeran Bermata Biru di Tengah Ambisi Pribadi

13 Nov 2024

Ketika film asli begitu apik dan berkesan, film sekuel yang berselang puluhan tahun memang punya beban tersendiri.

Dan beban itu terasa sekali sejak awal menyaksikan Gladiator II, sekuel Gladiator (2000), film kolosal yang meraih Film Terbaik Academy Award 2001.

Ridley Scott kembali menyutradarai babad baru tentang gladiator di masa kejayaan Romawi menguasai berbagai negeri di seluruh dunia. Skenario ditulis oleh David Scarpa (Napoleon, 2023) berdasarkan karakter yang diciptakan David Franzoni, menggabungkan karakter nyata (dengan akurasi cukup baik) dan karakter fiktif.

Sang pangeran yang keluar dari persembunyiannya dan melatih kepemimpinan di arena gladiator. Foto: Paramount Pictures

Marcus Acacius (Pedro Pascal) adalah Jenderal Romawi yang berhasil menaklukkan Numidia di Afrika, meski hatinya mulai tak nyaman menjajah. Ia adalah jenderal di kala Romawi berada di era ala jahiliah dipimpin dua kaisar kembar yang sama gilanya, Geta (Joseph Quinn) dan Caracalla (Fred Hechinger).

Para tawanan perang dijual sebagai budak; salah satunya adalah Hanno (Paul Mescal), yang dendam pada Acacius karena istrinya tewas di medan perang. Kemampuan bertarung Hanno membuatnya dibeli Macrinus (Denzel Washington) untuk jadi gladiator. Perjalanan Hanno ke Roma dan bertanding sebagai gladiator mempertemukannya kembali dengan sang ibu, Lucilla (Connie Nielsen).

Hanno sebenarnya bernama Lucius, anak Lucilla dari Maximus Decimus (Russell Crowe), sang gladiator legendaris (di film Gladiator). Lucilla sendiri sekarang jadi istri Acacius.

Di kala cerita mulai dramatis, Macrinus mencuat yang ternyata memiliki ambisi tersendiri untuk menggulingkan Geta dan Caracalla. Tokoh Macrinus seperti Durna dalam babad Mahabharata; kingmaker sekaligus pengadu domba yang punya agenda tersendiri.

Sayangnya durasi Gladiator II terlalu cepat; perkembangan emosi Hanno yang awalnya membenci Lucilla namun kemudian membela sang ibu tidak tampil prima. Pengakuannya sebagai Pangeran Roma juga seperti dadakan.

Jika duo kaisar sudah bertitah, Colosseum di Roma pun bisa diubah melukiskan pertarungan di lautan. Foto: Paramount Pictures

Tokoh antagonis Macrinus pun kurang terbentuk karakternya; dibandingkan Geta dan Caracalla yang sewenang-wenang dengan kekuasaan mereka, Macrinus justru lebih berbahaya seperti serigala berbulu domba.

Jika kita sudah pernah menonton Gladiator, Gladiator II sedikit mengecewakan (biarpun mata biru Paul Mescal asli menghanyutkan). Namun jika Gladiator II kita tonton pertama kali, film yang tayang di Indonesia 13 November ini menghibur, di tengah kerakusan penguasa Roma dan para penduduknya yang haus hiburan penuh darah. Seperti kata Macrinus, "Kekerasan adalah bahasa universal."
 

Zornia Harisantoso


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง