
Tak mau menyerah, Vinny kemudian dilatih oleh Kevin Rooney (Aaron Eckhart) yang pernah sukses melatih petinju legendaris, Mike Tyson. Berbeda dengan Angelo yang menempatkan Vinny pada kelas lightweight sehingga membuat Vinny terus menerus harus menurunkan berat badan jelang tanding hingga mengalami dehidrasi, Kevin menyarankan Vinny untuk ‘naik kelas’ ke lightmiddleweight. Meski sempat ditentang Angelo, keyakinan Kevin dan Vinny akhirnya terbukti. Pazmanian Devil, begitu julukannya, berhasil merebut sabuk juara Super Middleweight dari petinju Prancis, Gilbert Delé.
Malang, beberapa jam kemudian, kecelakaan tragis mematahkan tulang leher Vinny. Dokter bilang, bisa kembali berjalan saja sudah bagus, tapi hanya keajaiban yang bisa membuatnya kembali kembali ke ring tinju. Dan, keajaiban itulah yang berusaha diwujudkan Vinny. Diam-diam ia meminta bantuan Kevin untuk melatihnya, membangun kekuatannya kembali, meski ia melakukan semua latihan dengan menggunakan besi penyangga menyangga leher dan menancap di tengkoraknya. Namun, perjuangan baru akan dimulai, ia harus mencari lawan yang mau bertanding dengannya. Pasalnya, hampir tak ada orang yang mau bertanggung jawab mengirimnya kembali ke rumah sakit.
Dibuat berdasarkan kisah nyata, penulisnya mungkin tak kesulitan untuk membuat film menjadi dramatis, karena kisah Vinny sudah sangat dramatis. Kembalinya Vinny ke ring tinju adalah comeback terhebat dalam sejarah tinju. Perjuangannya yang tak kenal menyerah adalah inspirasi bagi siapa pun. Bagi Vinny bukan kematian saat ia mengangkat beban, yang membuat ia takut adalah karena menyerah itu sangat mudah. Film ini dapat disaksikan di jaringan bioskop CGV mulai 1 Februari 2017. (f)
Topic
#ResensiFilm