Money
Warna-Warna Pembuat Boros

4 Aug 2016


Foto: Fotosearch
 
Perhatikan, deh, hampir setiap sudut di mal meriah dengan beragam warna—interior toko, label, tanda merek, pintu, kantong belanja. Bukan sekadar hiasan, warna-warna tersebut dicantumkan untuk memengaruhi pengeluaran kita. Ahli pemasaran mengatakan bahwa secara tidak sadar, manusia mengaitkan warna dengan pesan sosial atau budaya tertentu. Karena itu, pemilik toko memilih warna tertentu sebagai usaha menguras kantong kita.
 
Hitam
Simbol kemewahan dan elegan. Produk-produk make-up yang mahal sering menggunakan hitam sebagai kemasannya. Produk murah sekalipun tampak mahal dengan warna ini.
 
Biru
Mewakili makna kepercayaan dan dapat dihandalkan. Lembaga-lembaga keuangan karena itu menyukai warna tersebut pada logonya.
 
Putih
Menawarkan kesederhanaan dan kemurnian. Juga melambangkan modernitas dan kejujuran. Tujuh puluh lima persen produk perawatan kulit terkemuka sering menggunakan warna ini.
 
Hijau
Pemilik toko sering menggunakannya untuk menarik perhatian klien penyayang lingkungan. Tapi, perlu dicamkan, hijau tidak selalu ramah lingkungan, tuh.
 
Oranye
Warna ini terkait keadilan dan keterjangkauan. Sebab itu, sering ditemukan pada toko-toko yang menawarkan harga-harga terjangkau tapi berkualitas.
 
Merah
Mungkin banyak toko yang menggunakan warna ini, tapi para ahli memperingatkan bahwa warna ini bisa menghentikan konsumen masuk ke toko atau mencoba produknya—seperti rambu-rambu lalu lintas.
 
Kuning
Banyak digunakan pada resto fast food sebagai warna yang membangkitkan energi dan meningkatkan selera makan. Sebab itu, perut kita suka berbunyi begitu melewatinya. (Sumber: RealSimple.com)(f)


Topic

#belanjacerdas

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?