Foto: Shutterstock
Dalam dunia usaha, literasi keuangan sangat penting. Mengatur uang masuk dan keluar, sekaligus memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis perlu dilakukan. Keuangan yang teratur dapat menjadi tolok ukur apakah suatu usaha rugi atau untung. Bisa juga menjadi bahan evaluasi dalam mengontrol pengeluaran. Keuangan yang sehat, akan membuat usaha menjadi maju dan berkembang.
Untuk mendukung wanita wirausaha agar memiliki literasi keuangan yang baik, maka Facebook #SheMeansBusiness dan Wanita Wirausaha Femina mengadakan Online Training (webinar) dengan topik: Mengatur Keuangan Bisnis Untuk UKM (Seri 1) pada Selasa, 1 September 2020 lalu.
Online training yang berlangsung sekitar 90 menit ini, diikuti oleh 200 peserta dari berbagai kota dan daerah di Indonesia.
Dalam sesi ini, Imelda Tarigan, Certified Financial Planner yang menjadi trainer memaparkan tiga topik, yaitu Tujuan Keuangan, Kesehatan Keuangan Pribadi, dan Kesehatan Keuangan Bisnis.
Imelda mengatakan bahwa bila ingin merencanakan keuangan, harus menentukan tujuan terlebih dahulu. Bila tanpa tujuan yang jelas, maka kita seperti berjalan dalam gelap.
“Godaan untuk menggunakan uang begitu beragam dan kuat. Kebanyakan orang gagal mengelola keuangannya bukan karena tidak memiliki uang, tapi karena godaan,” katanya.
Tujuan keuangan pun harus spesifik, terukur, dapat diraih, realistis, dan tenggat waktu. Pisahkan pula tujuan pribadi dengan tujuan bisnis.
Imelda mengungkapkan, ada beberapa tujuan keuangan pribadi yaitu, membayar pengeluaran rutin dan utama, menabung, perlindungan seperti asuransi, dan investasi. Sementara pada bisnis, tujuan keuangannya yaitu pendapatan, biaya, tabungan, dan pengembangan. Dalam hal ini, pendapatan harus lebih besar dari biaya, sehingga bisa menyisihkannya untuk tabungan atau pengembangan bisnis.
“Pola pikir seorang pengusaha yang kokoh, harus mampu memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Sebab seringkali, hal ini yang justru membuat bisnis tidak berkembang. Walau penjualan produk cukup tinggi,” ucapnya.
Seterusnya, Imelda memaparkan tentang kesehatan keuangan pribadi. Ia menuturkan untuk bisa mengelola keuangan bisnis, maka seseorang, harus memperbaiki dulu pengelolaan keuangan pribadi.
“Dalam keuangan pribadi, ada beragam masalah umum yang terjadi, yaitu tidak cukup kas seperti penghasilan rendah atau tanpa penghasilan, terlalu banyak utang, dan pengeluaran yang tak terkendali,” ucapnya.
Dalam perencanaan keuangan, ada rasio keuangan yang menjadi indikator bahwa keadaan keuangan pribadi seseorang itu sehat yaitu, kekayaan bersih 60% dari total aset, cicilan hutang maksimum 30% dari pendapatan, dan memiliki dana darurat tiga bulan untuk single dan 6 bulan pengeluaran untuk yang sudah berkeluarga.
“Tambahan lainnya, keuangan pribadi bisa dikatakan sehat bila bisa menabung 10% dari pendapatan per bulan. Biaya gaya hidup harus lebih kecil dari tabungan. Serta memiliki aset baik yang bergerak maupun yang tidak,” ujarnya.
Selanjutnya, Imelda menjelaskan bahwa seperti keuangan pribadi, dalam keuangan bisnis juga ada masalah yang umum terjadi yaitu manajemen keuangan yang lemah, gagal mencapai target pendapatan dan pengeluaran, dan kekurangan pendanaan.
Jika berbicara keuangan bisnis, maka seorang pengusaha harus memahami konsep dan istilah. Istilah yang dimaksud adalah pendapatan, pengeluaran, keuntungan bersih, break even point (titik impas) dimana pendapatan sama besarnya dengan biaya atau pengeluaran, rugi, dan kas bebas.
Imelda menambahkan, perlu juga mengetahui tentang depresiasi. Depresiasi merupakan cara untuk mengalokasikan dan menyisihkan uang untuk menggantikan aset jika suatu saat nanti aset itu sudah habis masa pakainya. Contohnya, mesin jahit, jika masa pakainya lima tahun, maka selama 5 tahun itu sisihkan uang untuk pembelian mesin jahit yang baru.
“Dalam keuangan bisnis, perlu juga ada kas cadangan yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tak terduga atau pendapatan turun,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa seperti halnya keuangan pribadi, keuangan bisnis pun punya rasio sebagai indikator sehat yaitu, pendapatan lebih besar dari pengeluaran, cicilan utang maksimum 30% persen dari pendapatan, kewajiban harus berada di 60% daripada aset, serta memiliki dana darurat minimal dua bulan biaya operasional.
“Risiko terbesar dalam sebuah bisnis kecil adalah kehabisan uang kas. Uang kas itu seperti darah, akan mati bila kehabisan,” katanya.
Dalam bisnis, catatan dan laporan keuangan sangat penting agar kita mengerti posisi keuangan, mengidentifikasi risiko dan masalah serta mencari jalan keluarnya.
Imelda berharap dari training ini, semua peserta mendapat ilmu yang lebih dan mempraktikannya. Sehingga ke depan tidak ada lagi yang bingung, produk yang dijual banyak, tapi merasa tidak memiliki uang.
Untuk diketahui, Digital Marketing Online Training dengan topik Mengatur Keuangan Bisnis Untuk UKM (Seri 1) ini adalah online training ke-1 dengan tema literasi keuangan dari kolaborasi #SheMeansBusiness Facebook dan Wanita Wirausaha Femina.
Sejak tahun 2019, Wanita Wirausaha Femina telah bekerjasama dengan #SheMeansBusiness Facebook menggelar workshop untuk UMKM wanita di lima di Indonesia. Tahun ini, mengikuti kondisi masyarakat, workshop offline tersebut berpindah platform, dilaksanakan di ruang digital lewat Facebook Live di Facebook Page Wanita Wirausaha Femina. Dan sejak bulan Maret 2020, Facebook telah melakukan online training yang menjangkau hingga 26.696 pemirsa.
Diharapkan melalui online training yang diadakan dengan menghadirkan pelatih-pelatih dari Facebook di Indonesia, dapat memberikan pengetahuan, jaringan, dan keterampilan di bidang teknologi yang dibutuhkan para wanita wirausaha untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.
Dan Anda pun bisa mendapatkan keistimewaan untuk bergabung di Facebook Group Wanwir Mahir Digital, dimana menjadi wadah bagi wanita wirausaha untuk berjejaring dan mendapatkan ilmu-ilmu digital marketing baru guna mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Ayo segera gabung di FB Group Wanwir Mahir Digital, caranya:
- Klik link https : //www.facebook.com/groups/wanwirmahirdigital/
- Klik permintaan JOIN GROUP
- Lalu ISI DATA USAHA yang diminta (wajib diisi)
- Klik Setuju (Agree) rules admin
- Tunggu approval dari Admin Femina. (f)
Baca Juga:
Pandemi COVID-19 Membuka Peluang untuk UKM Bersaing dengan Produk Internasional
Kembangkan Usaha Lebih Besar dengan Instagram Business dan WhatsApp Business
Ini Karakteristik yang Dibutuhkan Para Pebisnis dalam Menghadapi Masa Sulit
Topic
#shemeansbusiness