Dok. Rawpixel

Salah satu hal yang paling sulit dilakukan ketika mengekspor produk ke pasar global adalah mengontrol kualitas agar memenuhi standar di masing-masing negara. Pasalnya tiap produk memiliki standar kualitas yang berbeda-beda, tergantung bahan dan ketahanannya. 

Mengenai cara mengontrol kualitas produk sebelum ekspor, dua wanita wirausaha Francisca Puspitasari, Founder Kaloka Pottery dan Sabrina Mustopo, Founder Krakakoa, berbagi kiatnya dalam sesi webinar Bincang UKM bertajuk Peluang Ekspor untuk UKM Pasca COVID-19, kerjasama Femina dan Facebook #SheMeansBusiness.

Produk buatan tangan yang unik seperti tembikar Kaloka Pottery, tentu memiliki standar kualitas yang kompleks, karena setiap produk bisa jadi berbeda hasilnya. Tak sama dengan keramik buatan pabrik yang cenderung akan menghasilkan produk yang sama bentuk, ukuran hingga warna. 

“Karena dibuat tangan satu per satu, maka produknya ada keunikannya sendiri-sendiri. Dan ini sebenarnya nilai tambah tersendiri,” cerita wanita yang akrab dipanggil Kika ini.

Namun menurutnya, ada beberapa hal yang harus tetap menjadi standar kualitas pada produk-produk tembikar. 

“Misalnya dari kapasitas. Jika ada klien dari kafe atau restoran, mereka buat cangkir kopi itu kan ada kapasitasnya. Untuk espresso berapa, untuk cappucino berapa, dan lain sebagainya,” ujarnya memberi contoh.

Selain itu standar kualitas juga dilihat dari konsistensi warna. Memang, diakui Kika, pembuatan keramik dan proses pembakaran yang memakan waktu lama, membuat mereka tak bisa mengontrol hasil jadinya. Namun seiring berjalannya waktu dan terus belajar, ia dan timnya harus bisa memenuhi standar warna yang konsisten. 

“Nggak boleh juga kita in the name of handmade, terus jadi tidak ada standarnya. Jadi sebisa mungkin harus terpenuhi standar kualitas tersebut untuk kebutuhan customer,” papar Kika lagi. 
 

Dok. Kaloka Pottery, Krakakoa

Berbeda dengan produk tembikar, Sabrina yang memproduksi makanan berbahan dasar cokelat, mengaku bahwa kesegaran bahan baku adalah salah satu kunci penting untuk mengatur kualitas produk agar aman sampai ke negara tujuan ekspor. 

“Setiap kali kami ada pesanan baru, kami akan memproduksi fresh, dalam arti tidak menggunakan stok yang lama. Karena kita tahu, bagi distributor shelf life itu sangat penting. Jadi kita harus memastikan produk segar (shelf life panjang),” papar Sabrina.

Di sisi lain, dalam proses pengiriman barang ke negara tujuan pun sangat penting. Sejauh ini, pengiriman produk Krakakoa untuk pasar global masih melewati jalur udara, agar lebih cepat sampai dan meminimalisir kemungkinan produk meleleh.

“Kami menggunakan kotak styrofoam dengan ice gel yang cukup agar produk tidak meleleh,” tambahnya lagi. 

Untuk diketahui, Peluang Ekspor untuk UKM Pasca COVID-19 adalah webinar kolaborasi antara #SheMeansBusiness Facebook dan Wanita Wirausaha Femina. Sejak tahun 2019, Wanita Wirausaha Femina telah bekerjasama dengan #SheMeansBusiness Facebook menggelar workshop untuk UMKM wanita di kota-kota di Indonesia. Tahun ini, mengikuti kondisi masyarakat, workshop offline tersebut berpindah platform, dilaksanakan di ruang digital lewat Facebook Live di Facebook Page Wanita Wirausaha Femina. 

Diharapkan melalui berbagai talkshow virtual yang diadakan dengan menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif ini, dapat memberikan pengetahuan, jaringan, keterampilan serta teknologi yang dibutuhkan para wanita wirausaha untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka. 

Dan Anda pun bisa mendapatkan keistimewaan untuk bergabung di Facebook Group Wanwir Mahir Digital, dimana menjadi wadah bagi wanita wirausaha untuk berjejaring dan mendapatkan ilmu-ilmu digital marketing baru guna mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Ayo segera gabung di FB Group Wanwir Mahir Digital, caranya:

1. Klik link https://www.facebook.com/groups/wanwirmahirdigital/ 
2. Klik permintaan JOIN GROUP
3. Lalu ISI DATA USAHA yang diminta (wajib diisi)
4. Klik Setuju (Agree) rules admin
5. Tunggu approval dari Admin Femina

MORE ARTICLE

Tren Ngopi di Indonesia

Saling Bergandengan tangan