Kegagalan ekspor jahe mendorong R.R Ina Wiyandini menggeluti usaha pembuatan kue kering pada tahun 1992. Dari satu asisten, kini saat pemesanan sedang mencapai puncak, jelang lebaran, Ina Cookies bisa mengkaryakan 800 orang pekerja. Berawal dari lima jenis kue kering dari resep keluarga, kini Ina Cookies telah memiliki 135 jenis kue. Dari bisnis rumahan, kini Ina Cookies telah melanglang buana ke mancanegara.
Ina pun berhasil mengubah usaha kue kering dari usaha musiman jelang hari raya, menjadi bisnis kue yang berjalan sepanjang tahun. Yang unik, nama Ina Cookies tak sekadar berasal dari nama pendirinya, tapi menurut Ina juga memiliki filosofi dan mengandung doa. I dari inovatif dan kreatif, N dari nekat, A dari akurat.
Nama Ina Cookies menggambarkan produknya yang senantiasa berkembang. Ina berinovasi dengan mempelajari resep-resep makanan dari berbagai daerah, juga berkreasi menggunakan bahan yang tidak biasa seperti tepung tempe, tepung tahu, tepung jamur, tepung singkong, tepung ganyong, dan tepung ubi. Berkat eksplorasinya pada bahan lokal ini, Ina mendapatkan penghargaan Pangan Award 2010 dari Menteri Perdagangan RI saat itu, Mari Elka Pangestu.
Di tengah pandemi saat ini, Ina Cookies melahirkan produk untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Mereka meluncurkan produk kue vegan yang tidak menggunakan telur, juga memperkenalkan teh dari bunga-bunga yang bisa dimakan.
Meski terus berinovasi dengan resep dan jenis produk, ada yang tidak berubah dari Ina Cookies. Mereka hingga kini tetap mengandalkan tangan-tangan para wanita untuk memproduksi aneka penganan lezat itu. Mereka mempertahankan cara pembuatan tradisional, menggunakan tangan atau handmade.
Para Wanita yang bekerja di rumah produksi Ina Cookies adalah masyarakat yang tinggal di sekitar, di daerah Bojong Koneng, Bandung. Artinya usahanya ini juga turut menggerakkan perekonomian masyarakat yang berada di sekitar rumah produksi. Keunikan ini memberi nilai jual pada Ina Cookies.
“Kami memiliki tagline, Cookiesnya Keluarga Kita,” ujar Ina dalam Bincang UKM Sesi 4: Customer Service Ciptakan Loyal Customer. Dalam acara yang menjadi bagian dari program Wanwir Series SheMeansBusiness kerjasama Facebook dan Wanita Wirausaha Femina ini Ina juga menceritakan pentingnya reseller sebagai garda terdepan pemasaran produknya.
Produk Ina Cookies memang tak hanya dikenal di Bandung dan Jawa Barat, melainkan sampai berbagai daerah di Indonesia. Ini tak lain dari strategi pemasaran menggunakan agen dan reseller. Lewat agen itu pula kini produk Ina Cookies telah bisa dinikmati konsumen di Malaysia, Singapura dan Belanda.
Untuk mendapat kepercayaan agen dan reseller yang juga bisa terbilang sebagai konsumen, Ina membuat program guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Bentuknya antara lain dengan memberikan bonus bagi reseller dan memberi jaminan penggantian produk bila barang yang dikirim rusak dalam perjalanan. Sebuah usaha untuk mendapatkan service excellent dan zero complain.
“Agar orang lain menaruh kepercayaan pada kita harus dimulai dari diri kita dulu. Pertama, harus jujur menjual produk berkualitas bagus, lalu mengambil keuntungan sewajarnya saja. Tidak melebih-lebihkan produk kita setinggi langit untuk mengelabui konsumen. Jangan pernah menjelek-jelekkan produk orang lain untuk meninggikan produk kita.”
Menurutnya, sangat penting untuk memiliki niat baik saat bekerja sama dengan agen dan reseller. Baginya, produk Ina Cookie harus memberi keuntungan bagi kedua belah pihak.
Seiring perkembangan zaman, Ina Cookies yang kini juga tersedia di marketplace ini juga menggunakan saluran digital sebagai upaya pelayanan bagi pelanggan. “Sejak menggunakan WhatsApp Business kami semakin kebanjiran pesanan. Yang terpenting, WhatsApp Business membantu kami melebarkan sayap dan bicara dengan konsumen.”
Selama 29 tahun berdiri, bukan hanya manajemen, agen dan konsumen Ina Cookies pun kini memasuki generasi kedua. Konsumen Ina Cookies yang dulu menikmati kue kering langganan ibu mereka, kini tetap mencari Ina Cookies sebagai sajian di tengah keluarga. Sebuah prestasi tersendiri bagi pelaku bisnis makanan yang identik dengan bisnis musiman ini.
Bukan hanya mengembangkan variasi produk, Ina Cookies juga terus melebarkan bisnis dan melahirkan beberapa merek, antara lain Ina Cookies Academy, Kukii, Soonda, DeTuik Café & Resort, Keju Jongman, Ranoys, Mr Komot, Mamasakan, Bashuki, Two Sisters Cake, dan Cookies Café. (f)
Baca Juga:
Jurus Mengunci Hati Konsumen
Memikat Dunia dengan Batik Aromatherapy
Djalin, Identitas Indonesia dalam Desain Furniture Modern
Topic
#facebook, #shemeansbusiness, #bisnis, #wanwir, #bincangukm, #bisniskuliner